Notification

×

Iklan

Sejarah Taman Lili Suheri, Lokasi Relokasi Merdeka Walk Medan

Minggu, 05 Juni 2022 | 10:37 WIB Last Updated 2022-06-05T04:43:38Z
Wali Kota Medan Bobby Nasution telah memutuskan tenant yang ada di Merdeka Walk dipindahkan ke Taman Lili Suheri. (detikcom)
MEDAN (Kliik.id) - 
Wali Kota Medan Bobby Nasution telah memutuskan tenant yang ada di Merdeka Walk dipindahkan ke Taman Lili Suheri. Keputusan itu diambil lantaran lokasi Merdeka Walk yang berada Lapangan Merdeka Medan bakal direvitalisasi.

Letak Taman Lili Suheri sendiri berada di Jalan Listrik/Palang Merah, Medan. Taman yang memiliki luas sekitar 4.000 meter sementara waktu bakal dimanfaatkan untuk berjualan 12 tenant yang direlokasi dari Merdeka Walk.

Bagi warga yang belum mengetahui sejarah dari Taman Lili Suheri. Sejarawan Muda Kota Medan, M. Azis Rizky Lubis, mengulas sedikit sejarah taman tersebut.

Azis mengatakan taman ini dulunya adalah pertapakan yang masuk ke dalam wilayah perusahaan listrik milik perusahaan swasta Belanda. Perusahaan ini awalnya berpusat di Jakarta kemudian membuka cabang di Medan pada pertengahan abad ke-20.

"Taman Lili Suheri dulunya merupakan pertapakan yang masuk pada wilayah perusahaan listrik yang dimiliki oleh perusahaan swasta Belanda. Perusahaan ini bernama overzeese gase electriciteit maatschapij atau yang biasa di singkat Ogem. Ogem yang bermula berpusat di Batavia (sekarang Jakarta) kemudian membuka cabang di Medan pada hampir pertengahan abad 20," kata Azis kepada detikSumut.

Dosen Prodi S1 Ilmu Sejarah FIB USU ini menyebutkan pembukaan cabang itu diharapkan dapat memberikan penerangan kepada wilayah yang dianggap penting di Kota Medan. Kemudian berlanjut pada masa pendudukan Jepang.

Pada masa Jepang, perusahaan ini ditangani oleh orang-orang Jepang sebagai tenaga ahli, namun tanpa menambah mesin-mesin pembangkit listrik tersebut.

Pasca Proklamasi Kemerdekaan RI tahun 1945, Ogem mulai diambil alih oleh para pejuang untuk selanjutnya diserahkan pada pemerintah pusat. Termasuk segala bentuk aset yang dimiliki oleh Ogem itu sendiri.

Pasca Proklamasi, pertapakan ini kemudian disebut Taman Lili Suheri. Nama ini merupakan nama dari seorang komponis, pencipta lagu sekaligus musikus.

"Pasca proklamasi penamaan (Lili Suheri) itu, sebagai bentuk penghormatan kepada beliau," ujar Azis.

"Munculnya Taman Lili Suheri tidak lepas dari seorang komponis, pencipta lagu, sekaligus musikus yang bernama Lili Suheri," tambah Azis.

Lili Suheri merupakan salah seorang tokoh pejuang yang berjuang melalui karya seni. Dia banyak menciptakan lagu yang berlatar perjuangan, dan sarat akan nilai sejarah karena beliau juga mengalaminya sendiri.

Lagu-lagu itu seperti Pemuda Indonesia, Araskabu dan masih ada berbagai judul lagu bergenre orkes yang bertema perjuangan. Atas lagu-lagu tersebut, Lili Suheri tidak jarang dijemput oleh polisi, baik saat masa Belanda maupun Jepang.

"Iya, di masa Belanda pernah ditahan, di masa Jepang juga," ujar Azis.

Menurut Azis, pertapakan yang dulunya merupakan bagian dari perusahaan Ogem tersebut digunakan sebagai tempat untuk berkumpul dan bertukar informasi ataupun untuk menyalurkan bakat seni termasuk juga sosok Lili Suheri.

Itu sebabnya, jika kita lihat dengan teliti, di situ terdapat patung yang berfungsi sebagai monumen Lili Suheri.

Berjalannya waktu, Taman Lili Suheri ini pun kian meredup semenjak Pemko Medan kala itu menutup taman tersebut. Pegiat seni pun sempat bikin aksi sebagai bentuk kepeduliannya terhadap Taman Lili Suheri.

"Kalau tidak silap (salah), sejak pihak pemko menutup taman itu. Waktu itu Taman Lili Suheri ditutup pakai seng sehingga masyarakat yang kemudian merasa taman itu penting dan berguna bagi masyarakat untuk berkarya turun untuk melakukan aksi. Saya ikut waktu itu, kami melakukan aksi dengan cara menggelar berbagai kegiatan yang berkaitan dengan seni dan budaya. Itu kami lakukan bersama teman-teman komunitas sebagai bentuk kepedulian kepada Taman Lili Suheri tersebut," ujar Azis.

Kini, taman bersejarah bagi masyarakat dan pegiat seni ini pun bakal disulap oleh Wali Kota Medan. Pemerintah bakal menjadikan taman bersejarah itu sebagai tempat relokasi tenant di Merdeka Walk. (Detik)
×
Berita Terbaru Update