![]() |
Pj Wali Kota Tebingtinggi Muhammad Dimiyathi melakukan mediasi kisruhnya permasalahan PDAM Tirta Bulian. |
Kedatangan Dimiyathi ke PDAM Tirta Bulian didampingi Plt Sekda Bambang Sudaryono dan Kepala Inspektorat Kamlan Mursyid.
Dalam momen mediasi tersebut, para karyawan menyampaikan kepada Pj Wali Kota Tebingtinggi alasan mereka melakukan mogok kerja.
Para karyawan meminta agar Pj Wali Kota mencopot Direktur PDAM Tirta Bulian Khoiruddin Hasibuan karena dinilai pilih kasih, merasa terzolimi dengan ketidak adilan, kesewenangan-wenangan dan diktator, ketidaknyamanan bekerja dan bersilaturahmi sesama karyawan, AJB/asuransi karyawan tidak jelas tapi asuransi direktur mewah, gaji ditambah dan tunjangan direktur antara langit dan bumi dengan karyawan, tindakan dan hukuman pilih kasih.
Plt Sekda Bambang Sudaryono saat dikonfirmasi terkait mediasi tersebut, belum bersedia memberikan komentar. Bambang meminta agar menghubungi Kepala Inspektorat.
Sementara, Kepala Inspektorat Kamlan Mursyid mengatakan pihaknya saat ini sudah membentuk tim investigasi (audit) untuk menyelesaikan persoalan ini.
Terkait masalah pencopotan Direktur PDAM Tirta Bulian, menurut Kamlan, ada mekanisme untuk itu, tidak bisa asal copot.
"Inspektorat melalui tim yang sudah dibentuk akan melakukan audit terhadap keuangan dan kinerja PDAM Tirta Bulian Kota Tebingtinggi," ujar Kamlan.
Secara terpisah, salah satu karyawan PDAM Tirta Bulian, Muhammad Adha Lubis, menegaskan, pihaknya tidak ingin menunggu lama terhadap tim investigasi.
"Kami harap tim investigasi tidak bekerja lama-lama. Apabila terlalu berlarut-larut, kami bakal membuat aksi lagi," kata Adha mewakili karyawan lainnya.
Sebelumnya diberitakan, puluhan karyawan/karyawati PDAM Tirta Bulian melakukan aksi mogok kerja di kantornya, Jalan Pusara Pejuang, Kota Tebingtinggi, Sumut, Senin (18/7/2022).