![]() |
Bocah SD yang dibunuh paman. |
Informasi yang dihimpun, bocah SD yang dibunuh pamannya ini beberapa kali sempat dianiaya pelaku. Setelah dibunuh, jenazah bocah SD itu dibawa ke rumah duka di Jalan Jambu, Dusun 8 Karang Rejo, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang.
Camat Sunggal Eko Sapriadi mengatakan, pihaknya masih mengumpulkan informasi di lapangan.
"Kasus ini sudah ditangani Polrestabes Medan. Kami juga masih mengumpulkan informasi di lapangan," ujar Eko saat dikonfirmasi, Selasa (9/8/2022) siang.
Terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fatir Mustafa saat dikonfirmasi belum dapat memberikan keterangan. Pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap pelaku.
"Bentar, pelaku masih dikejar," kata Fatir.
Menurut sepupu korban, Wanda, selama ini korban sering dikasari oleh pelaku. Bahkan, korban kerap mendapat ancaman dari pelaku.
"Korban pernah dicekik juga sama pelaku. Tidak tahu masalah apa. Padahal korban ini rajin dan penurut," kata Wanda.
Diketahui, ibu korban saat ini sedang berada di Malaysia untuk bekerja. Sementara pelaku usai menikam korban langsung melarikan diri. Saat ini pihak kepolisian masih melakukan pengejaran.
Sebelumnya, Ketua Yayasan Baiti Jannati, Waluyo, menjelaskan, insiden berdarah ini bermula saat korban berada di dalam ruang kelas usai mengikuti apel pagi bersama siswa lainnya.
Setelah apel pagi, korban dan teman-temannya hendak melaksanakan kegiatan belajar seperti biasa.
"Waktu mau mengajar, tadi pagi wali kelasnya menutup pintu kelas. Tiba-tiba pelaku datang mendobrak pintu. Pelaku langsung mendatangi korban," ujar Waluyo kepada wartawan.
Selanjutnya, pelaku langsung menikam bagian perut korban. Melihat kejadian itu, wali kelas korban panik dan berteriak minta tolong. Para siswa lainnya juga syok melihat pelaku berusaha membunuh korban.
"Setelah kejadian, pelaku langsung kabur," jelasnya.
Kemudian, sejumlah guru langsung membawa korban yang kritis ke rumah sakit terdekat. Karena luka yang diderita cukup parah, korban akhirnya meninggal dunia.
Dari keterangan yang dihimpun, selama ini ibu korban bekerja di Malaysia. Korban dirawat oleh keluarganya. (Rls)