![]() |
Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Tebingtinggi, Iskandar Zulkarnain (Baju putih). |
Hal ini diungkapkan pula oleh Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Tebingtinggi Iskandar Zulkarnain dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (5/8/2022).
Ia merasa takut dan trauma atas terjadinya kasus pelemparan bom molotov ini.
"Inikan kejadian yang luar biasa, kita minta Polres untuk serius dalam menanganinya. Jujur kami merasa resah, takutnya besok rumah kami yang diserang. Ini menimbulkan ketakutan di masyarakat," ujarnya.
Iskandar juga meminta kepada Polres Tebingtinggi agar merilis semua perkembangan dan progress kasus bom molotov ini ke media agar ada keterbukaan informasi.
"Sampai sekarang kita tak tau sampai mana ini kasus, ada yang bilang sudah dapat pelakunya, ada yang bilang belum, bahkan ada yang berpendapat ini bahwa ini teroris," ujar pemuda yang akrab disapa Ogut ini.
Untuk itu, ia meminta kepada Kapolres Tebingtinggi AKBP M Kunto Wibisono untuk serius dalam menangani kasus bom molotov ini.
"Jangan sampai menggelinding asumsi liar di masyarakat tentang kasus ini," katanya.
Sebelumnya diberitakan, rumah pejabat Pemerintah Kota (Pemko) Tebingtinggi di Jalan Meranti, Bagelen, Kecamatan Padang Hilir, Kota Tebingtinggi, Sumut, dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal (OTK), Senin (18/7/2022) dini hari.
Pejabat yang menjadi korban yakni, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Kota Tebingtinggi, Syaiful Fahri.
Bom molotov yang dilempar mengenai jendela kaca. Diduga bom molotov dilempar dari samping rumahnya.
Saat dikonfirmasi, Syaiful Fahri membenarkan kejadian ini.
"Iya, kejadiannya sekitar pukul 05.30 WIB, saat saya hendak membuka jendela. Saya lihat banyak pecahan kaca botol. Sumbu bom sudah sempat terbakar," ujar Fahri.
Atas kejadian ini, Fahri mengaku telah melaporkan ke Polres Tebingtinggi. Ia berharap pelaku secepatnya diketahui. (Rls)