Notification

×

Kosongnya Obat Malaria di Sumut

Selasa, 27 September 2022 | 15:25 WIB Last Updated 2022-09-27T14:30:49Z
Foto ilustrasi
MEDAN (Kliik.id) - 
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mengakui kosongnya obat malaria disebabkan dropping dari pusat yang tidak ada alias kosong.

"Bukan hanya dialami Sumut, tetapi juga untuk provinsi lain se-Indonesia, difokuskan dikirim Kemenkes RI ke wilayah endemis tinggi seperti Papua, Papua Barat dan NTT," ujar Kepala Dinas Kesehatan Sumut Ismail Lubis dalam keterangan yang dilansir, Selasa (27/9/2022).

Untuk antisipasi hal ini, kata Ismail, Dinkes Sumut melakukan pemberian KINA sebagai pilihan kedua atau lini kedua dengan dosis yang sudah ditetapkan Kemenkes RI.

Di sisi lain, ia menyampaikan 21 kabupaten/kota dari 33 wilayah di Sumut sudah menerima sertifikat eliminasi malaria dari Kemenkes RI. Seperti Medan, Binjai, Tebingtinggi, Pematangsiantar, Padangsidempuan, Tanjungbalai, Sibolga, Deliserdang, Serdang Bedagai, Karo, Dairi, Pakpak Bharat, Simalungun, Samosir, Toba, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Padang Lawas, Padang Lawas Utara dan Labuhanbatu Selatan.

Untuk wilayah Endemis Rendah (API < 1 per 1.000 penduduk dalam satu tahun = Annual Parasite Incidence = Angka Kesakitan per 1.000 penduduk berisiko dalam satu tahun). Yaitu Labuhanbatu, Langkat, Tapanuli Tengah, Mandailing Natal, Nias, Nias Utara, Nias Barat, Nias Selatan dan Gunungsitoli.

"Endemis sedang (API 1-5 per 1.000 penduduk), yaitu Asahan, Batubara dan Labuhanbatu Utara," katanya.

Untuk upaya yang dilakukan Dinkes Sumut dalam hal malaria yakni penguatan surveilans yang baik antara lain pelaporan sismal, SDM terlatih dan dukungan sarana prasarana, penyelidikan epidemiologi 1 2 5. Pemberian kelambu berinsektisida, advokasi stakeholder dan lintas sektor terkait, re-sosialisasi dan re-edukasi kepada masyarakat tentang promotif dan preventif terkait penyakit malaria, penyemprotan dinding rumah.

Kemudian, membuat Surat Edaran ke 33 kabupaten/kota se Sumut untuk mendukung percepatan eliminasi malaria.

"Membentuk Pokja Malaria Provinsi Sumut dan melaksanakan pelatihan petugas analis laboratorium dalam rangka peningkatan kapasitas petugas," tutup Ismail. (Rls)
×
Berita Terbaru Update