Notification

×

Cegah Stunting, Pemprov Sumut Imbau Kaum Remaja Tak Nikah Muda!

Minggu, 30 Oktober 2022 | 08:18 WIB Last Updated 2022-10-30T16:48:40Z
Kadis Kesehatan Sumut, Ismail Lubis (kiri), menjelaskan soal pencegahan dan penanganan stunting di Sumut pada Podcast Apa Cerita yang ditayangkan di kanal YouTube Info Sumut, Sabtu (29/10/2022).

MEDAN (Kliik.id) -
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) melakukan sosialisasi dan imbauan agar kalangan remaja tidak menikah muda untuk pencegahan dini kasus stunting.

Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Ismail Lubis, mengatakan, seseorang yang menikah muda belum siap mental dalam mengasuh anaknya. Anak bisa saja mendapat pola asuh yang salah dan mengakibatkan pertumbuhan yang tidak bagus.

"Yang mau menikah juga harus ikuti bimbingan pranikah, karena di situ nanti akan diberikan informasi tentang stunting juga," ujar Ismail pada Podcast Apa Cerita yang ditayangkan di kanal YouTube Info Sumut, Sabtu (29/10/2022).

Adapun prevalensi stunting Sumut saat ini berada pada angka 25,8%. Ismail mengatakan saat ini juga Pemprov bersama Pemkab dan Pemko se-Sumut, terus berjuang mengendalikan sekaligus mencegah stunting.

Ismail juga menegaskan komitmen seluruh Pemda di Sumut untuk berkontribusi mencapai prevalensi stunting nasional 14% pada 2024 mendatang.

Pemprov Sumut sendiri, kata Ismail, aktif melakukan intervensi sensitif dan spesifik untuk mengurangi angka kasus stunting. Seperti kegiatan intervensi sensitif di antaranya, pemberian makanan pendamping dan tambahan bagi ibu dan anak.

Kemudian penyediaan sumber air bersih, sanitasi, pemberian tablet penambah darah kepada para remaja maupun ibu hamil, hingga pemberian informasi mengenai stunting kepada masyarakat.

"Intervensi tersebut tidak kami kerjakan sendiri, kami juga bekerja secara sinergi bersama dinas lain seperti Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Sumut, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Sumut dan dinas-dinas terkait lainnya," katanya.

Menurut Ismail, angka stunting akan cepat turun apabila dikerjakan secara bersama sama. Karena banyak faktor penyebab stunting, yang tidak bisa diselesaikan hanya oleh Dinas Kesehatan. Misalnya pemenuhan sanitasi yang baik, tentunya membutuhkan kontribusi perangkat daerah maupun instansi lain.

Disampaikan Ismail, 1.000 hari pertama kehidupan seorang anak merupakan fase yang sangat penting. Dalam 1000 hari tersebut menentukan baik tidaknya pertumbuhan anak selanjutnya.

Untuk itu, Ismail mengimbau para ibu dan calon ibu yang sedang hamil, untuk rutin datang ke Posyandu atau fasilitas kesehatan untuk mengecek anak maupun kandungannya.


"Jika berat badan anak kurang saat lahir, ibu-ibu jangan enggan datang ke Posyandu untuk mendapat bantuan dari tenaga kesehatan di sana," pungkasnya. (Rls)
×
Berita Terbaru Update