Notification

×

COVID-19 RI Naik Lagi, Ini Wanti-wanti Pakar soal Omicron XBB

Rabu, 26 Oktober 2022 | 09:24 WIB Last Updated 2022-10-26T02:43:05Z
Foto ilustrasi. (detikcom)
JAKARTA (Kliik.id) - 
Kasus COVID-19 di Indonesia tercatat kembali naik pada Selasa (25/10/2022). Hal ini diduga akibat adanya subvarian Omicron XBB yang sudah terdeteksi di Indonesia.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan hadirnya subvarian ini pertanda pandemi COVID-19 belum selesai.

"Sore ini kita dikejutkan dengan kasus baru COVID-19 hari ini sebanyak lebih dari 3000 orang, naik dari angka kemarin yang sekitar 1.700, yang itupun sudah naik dari angka dua hari yang lalu yang 1.600-an. Artinya dalam dua hari naik hampir dua kali," ucapnya melalui pesan yang diterima detikcom, Rabu (26/10/2022).

Menurut Prof Tjandra, kenaikan ini terjadi karena XBB lebih menular dibandingkan subvarian Omicron lainnya. Bahkan bisa menghindar dari sistem kekebalan tubuh yang sudah terbentuk sebelumnya.

Selain XBB, mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara ini juga menjelaskan adanya sekuen XBB.1, yaitu XBB dengan tambahan substitusi spike di lokus G252V dan XBC, yaitu suatu rekombinasi varian Delta dan subvarian Omicron BA.2.

"Filipina ada 18 Oktober 2022 otoritas kesehatan di Filipina melaporkan ada 193 kasus XBC, suatu rekombinasi varian Delta dan subvarian Omicron," ucapnya lagi.

Di Inggris, XBC masuk dalam kategori subvarian yang sedang dimonitor dan diinvestigasi oleh otoritas setempat, termasuk juga subvarian BA.3, BA.4.7, BA.2.75.2, BQ.1, BQ.1.1, BF.7 dan BJ.1.

"Peningkatan kasus ini senada dengan yang disampaikan oleh Dr Soumya Swaminathan, pimpinan saintis ("chief scientist") WHO di Jenewa yang mengatakan bahwa beberapa negara dapat mengalami gelombang baru peningkatan kasus COVID-19 akibat subvarian XBB ini, yang adalah rekombinan dari BA.2.10.1 dan BA.2.75 dengan 14 mutasi tambahan di BA.2 spike protein, dan sudah dilaporkan di lebih dari 26 negara, kita termasuk diantaranya," ucapnya lagi.

Lantaran hal itu, ia mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan dan segera vaksinasi demi terus menekan penyebaran virus COVID-19, terutama subvarian XBB.

"Semua ini menegaskan lagi bahwa kita masih dalam pandemi COVID-19, dan perlu tetap waspada dengan berbagai kemungkinan varian atau subvarian baru COVID-19, apapun namanya dan karakteristiknya di waktu-waktu mendatang," imbuh Prof Tjandra. (Detik)
×
Berita Terbaru Update