![]() |
Foto ilustrasi. (detikcom) |
Kasus gagal ginjal akut di Indonesia terus mengalami kenaikan dengan 143 pasien yang kebanyakan masih berusia balita meninggal dunia. Pihak Kemenkes menyimpulkan salah satu penyebabnya yakni toksisitas dari etilen glikol.
"Kandungan etilen glikol itu seharusnya tidak ada di obat. Tapi ini jadi cemaran pelarut di dalam obat. Makanya jadi toksik ke ginjal anak," kata juru bicara Kemenkes Syahril dalam konferensi pers, Selasa (25/10/2022).
Proses keracunan bisa terjadi dengan sangat cepat. Jika senyawa tersebut masuk ke tubuh, tubuh melakukan metabolisme dan mengubah senyawa etilen glikol menjadi asam oksalat. Asam oksalat bisa berubah menjadi kalsium oksalat, berbentuk kristal kecil dan tajam.
Hal tersebut menjadi pemicu gagal ginjal akut pada anak.
Sejauh ini Kemenkes sudah mendatangkan obat penawar racun etilen glikol, fomepizole. Syahril mengungkapkan dari 11 pasien anak gagal ginjal akut misterius yang dirawat di RS Cipto Mangunkusumo yang diberikan obat fomepizole, 10 di antaranya membaik.
"Tidak ada kematian dan perburukan lebih lanjut. Anak tersebut sudah mulai bisa mengeluarkan air seni (buang air kecil). Dan dari hasil laboratorium, kadar etilen glikol dari 10 anak tersebut sudah tidak terdeteksi berbahaya," beber dr Syahril. (Detik)