![]() |
Foto ilustrasi. (detikcom) |
Hal itu diungkapkan oleh Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta. Dijelaskan, 3 ribu supporter tersebut merasa kecewa setelah Arema dikalahkan Persebaya dengan skor akhir 2-3. Ribuan supporter itu langsung menginvasi lapangan dan anarkis.
"Kami juga ingin menyampaikan bahwa dari 40.000 penonton yang hadir kurang lebih tidak semuanya anarkis, tidak semuanya kecewa, hanya sebagian yaitu sekitar 3 ribuan yang masuk turun ke tengah lapangan. Sedangkan yang lainnya tetap di atas (tribun)," kata Nico saat jumpa pers di Mapolres Malang, Minggu (2/10/2022), dikutip dari detikJatim.
Menurut Nico, tragedi ini tak akan terjadi jika 3 ribu penonton ini tetap taat pada aturan.
"Jadi ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan kalau memang semuanya aturan. Kami juga akan melaksanakan juga dengan baik tapi ini ada sebab akibatnya," tegas Nico.
Untuk diketahui, dalam laga lanjutan Liga 1 2022 itu Singo Edan diterkam Bajul Ijo 2-3 setelah saling balas membalas keunggulan.
Kemenangan Persebaya ini sekaligus mematahkan rekor 23 tahun. Sebab Bajul Ijo tak pernah menang selama bermain di Malang sejak Liga 1 bergulir.
Dilansir dari detikSpot, Liga 1 2022 bakal dihentikan selama sepekan sebagai imbas kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) malam.
Aremania yang tak terima dengan hasil tersebut berbuat onar dengan masuk ke lapangan.
Tak cuma menginvasi lapangan, mereka juga merusak mobil polisi dan membakar benda-benda yang ada di dalam stadion.
Suporter yang berbuat anarkais ini mau tak mau memaksa pihak aparat keamanan memukul mundur, termasuk memakai gas air mata.
"Kami prihatin dan sangat menyesalkan peristiwa tersebut. Kami ikut berdukacita dan semoga ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua," ujar Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, dalam rilis kepada detikSport.
"Keputusan tersebut kami umumkan setelah kami mendapatkan arahan dari Ketua Umum PSSI. Ini kami lakukan untuk menghormati semuanya dan sambil menunggu proses investigasi dari PSSI," jelasnya. (Detik)