![]() |
Korban yang tewas dibacok suaminya. |
Adapun pelaku bernama Indra Syahputra (34). Sementara, korban yang merupakan istrinya sendiri, Nurmaya Siregar (26).
Korban tewas mengenaskan dengan sejumlah luka bacokan parang. Peristiwa keji itu berlangsung di tengah kerumunan warga yang berusaha melerai.
Bukan hanya itu, anak pasutri tersebut berinisial S yang masih berusia 1,5 tahun yang saat itu berada di gendongan ibunya, turut menjadi korban.
Bocah malang itu harus mendapat 16 jahitan di bagian kepalanya setelah ikut terkena bacokan parang korban.
Sedangkan, pelaku Indra Syahputra yang juga dalam keadaan luka parah akibat amukan warga, harus menjalani perawatan di RS Bhayangkara, Kota Medan.
Malangnya, Maysarah alias Era selaku rekan korban yang bersama di dalam becak juga mengalami luka sabetan di telapak tangan setelah mencoba menghalangi pelaku ketika mengayunkan parangnya ke arah korban.
Suami Maysarah, Ari Permana (35) selaku saksi, menjelaskan, saat kejadian dirinya mengendarai sepeda motor mengikuti becak bermotor yang ditumpangi istrinya dan korban menuju kawasan Aksara.
"Saat itu memang saya melihat korban dan pelaku cekcok mulut. Lalu korban membawa 2 anaknya naik becak motor (betor) mau pulang ke rumah. Saat itu, pelaku mengikuti dengan mengendarai betor. Sesampainya di Jalan Mandala By Pass, pelaku langsung menabrakkan betornya ke betor yang ditumpangi oleh korban sampai betornya terbalik," ujar Ari kepada wartawan, Minggu (23/10/2022).
Kemudian, lanjut Ari, pelaku mengambil parang dan langsung membacokkan korban dengan membabi-buta.
"Melihat kejadian itu, saya bersama warga langsung mengamankan pelaku. Tapi warga yang marah kemudian memukulinya hingga babak belur," jelasnya.
Kapolsek Percut Seituan Kompol M Agustiawan membenarkan peristiwa pembunuhan tersebut. Menurutnya, peristiwa dipicu adanya konflik rumah tangga antara pasangan suami istri tersebut.
"Iya (dipicu konflik rumah tangga)," ujar Agustiawan, Minggu (23/10/2022).
Agustiawan mengatakan, pihaknya masih melakukan pendalaman atas kronologis kejadian.
"Nanti dirilis," katanya. (Rls)