KTT tersebut beranggotakan pemimpin ASEAN ditambah pemimpin Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Jepang, dan Republik Korea.
Hadir dalam KTT ke-25 Asean Plus Three yaitu para pemimpin ASEAN, Perdana Menteri (Premier) RRT Li Keqiang, Presiden Republik Korea Yoon Seok-yeol, dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.
"APT lah yang menyelamatkan kita dari krisis keuangan global 2008. Solidaritas dan kerja sama yang membuat ekonomi kawasan mampu bertahan. Sekarang kita kembali diuji dengan krisis global yang lebih dahsyat. Saya sangat percaya dengan spirit yang sama kita mampu menghadapi krisis saat ini," ucap Jokowi dalam keterangan pers yang diterima, Sabtu (12/11/2022).
Jokowi mengatakan APT harus fokus setidaknya terhadap tiga isu yaitu krisis pangan, resesi ekonomi, serta stabilitas keamanan dan perdamaian kawasan.
"Pertama, krisis pangan harus dihindari, mekanisme ketahanan pangan kawasan harus diperkuat, dan cadangan beras darurat APT harus ditingkatkan," jelas Presiden.
Menurut Jokowi, teknologi produksi beras berkelanjutan mutlak diperlukan dan kapasitas produksi juga harus diintegrasikan dengan sistem logistik anggota APT demi amankan rantai pasok dan stabilkan harga beras. Jokowi juga bicara mengenai resesi ekonomi yang harus dihindari semua negara.
"Kedua, resesi ekonomi kawasan harus dihindari dan stabilisasi keuangan harus dilakukan. Sinergi berbagai perangkat finansial APT harus dijalankan khususnya Chiang Mai Initiative Multilateralisation. Ketika ada ancaman krisis finansial, sinergi ini memungkinkan kita untuk peroleh early warning dan dukungan likuiditas" jelas Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi juga menekankan pentingnya penguatan infrastruktur keuangan nasional melalui koordinasi erat antar lembaga keuangan dan bank sentral, peningkatan mobilisasi domestic resources, dan kecermatan menjaga inflasi.
Jokowi yakin APT mampu melakukan semua hal tersebut, maka kawasan akan terus menjadi epicentrum of growth.
"Ketiga, stabilitas, keamanan dan perdamaian kawasan mutlak diperlukan. Kompetisi harus dikelola dengan baik sehingga tidak berubah menjadi konflik, dan hukum internasional harus selalu dihormati," tegas Jokowi.
Dalam acara tersebut, Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno. (Detik)