Presiden Joko Widodo. (detikcom) |
"We need cooperation, we need collaboration. Not rivalry, not open conflict (Kita butuh kerja sama, kita butuh kolaborasi. Bukan rivalitas, bukan konflik terbuka)," kata Jokowi kepada wartawan di Pasar Badung, Bali, Kamis (17/11/2022).
Jokowi menjawab pertanyaan wartawan dalam bahasa Inggris soal upaya Indonesia sebagai Ketua G20 yang telah mengupayakan dialog soal Ukraina dan KTT telah menghasilkan Deklarasi Bali, serta bagaimana selanjutnya di Presidensi G20 India.
Jokowi menjawab pertanyaan itu dalam bahasa Inggris.
Saat ditanya lagi apakah kerja sama tersebut bakal lebih mungkin diupayakan, Jokowi mengatakan dialog akan membawa solusi. Jokowi yakin ruang dialog harus dibuka.
"With the room of dialogue, with a good communication, I think we will have the solutions. (Dengan ruang dialog, dengan komunikasi yang baik, saya pikir kita akan punya solusi)," ujar Jokowi.
Sebelumnya, dalam forum KTT G2O Bali, Jokowi dua kali menyerukan agar perang dihentikan. Momen itu disampaikan Jokowi dalam pembukaan sesi I dan sesi III KTT G20.
"Pertemuan kita dibuka kembali. Mengawali sesi ketiga ini izinkan saya mengulangi pesan yang saya sampaikan dalam pembukaan KTT kemarin. Stop the war, i repeat stop war," kata Jokowi di The Apurva Kempinski, Bali.
Jokowi mengatakan banyak hal yang dipertaruhkan akibat perang. Pemulihan ekonomi juga bakal jadi sulit.
"Banyak hal yang dipertaruhkan. Perang hanya akan menyengsarakan rakyat. Pemulihan ekonomi dunia tidak akan terjadi jika situasi tidak membaik," ujar Jokowi.
Jokowi menyinggung soal tanggung jawab pemimpin dunia. Dia ingin situasi dunia lebih baik.
"Sebagai pemimpin, kita semua memiliki tanggung jawab untuk memastikan situasi global yang kondusif bagi masa depan dunia," ujar Jokowi. (Detik)