Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. (detikcom) |
Dalam acara tersebut, Bahlil sangat mengapresiasi keberadaan UMKM karena dapat menopang ekonomi Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, Bahlil mengungkapkan kondisi ekonomi nasional yang meningkat.
"Ekonomi kita tumbuh 5,72%. Ini adalah pertumbuhan ekonomi salah satu terbaik daripada negara G20 di dunia. Inflasi kita bisa kita kendalikan di bawah 6%," ucap Bahlil, dikutip dari akun laman YouTube Kementerian Investasi/BKPM, Kamis (22/12/2022).
Bahlil mengakui, kondisi ekonomi dunia memang sedang tidak baik-baik saja. Namun demikian, ia yakin ekonomi Indonesia masih punya secercah harapan karena adanya UMKM.
"Ekonomi Indonesia ke depan mempunyai secercah harapan itu semua terjadi karena kontribusi UMKM terhadap ekonomi Indonesia yang sangat luar biasa sekali," ucap Bahlil.
"Yang menciptakan lapangan kerja paling banyak itu UMKM. Dari total lapangan pekerjaan 131 juta lapangan kerja di Indonesia, 120 jutanya disumbang dari UMKM," lanjutnya.
Bahlil juga mengungkapkan, pengaruh UMKM terhadap perekonomian Indonesia cukup besar. Kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia yaitu 60,3%.
"Jumlah unit usaha kita dari 100%, 99,3%nya itu UMKM, sebesar 64 juta (unit usaha)," ucapnya.
"Kalau ada orang yang mengatakan ekonomi Indonesia 2023 jelek, itu nggak benar. Yang benar itu, global ekonominya jelek. Indonesia ke depan ekonominya bagus," pungkasnya.
Sebagai informasi, pemerintah memang sedang gencar memberikan NIB kepada pelaku UMKM. Pada tahun ini, pemerintah memberikan NIB di 20 titik, diawali di Jakarta Timur dan diakhiri di Makassar.
Tercatat, ada lebih dari 14.000 UMK yang telah diberikan NIB dan telah melakukan sosialisasi terhadap 20.000 UMK secara tatap muka. (Detik)