Presiden Joko Widodo. (detikcom) |
"Saya tidak ingin membicarakan problem dunia, karena nanti ada yang menyampaikan presiden menakut-nakuti saja setiap sambutan. Oleh karena itu, saya ingin menyampaikan optimisme yang kita hadapi ke depan," ujar Jokowi di Kompas100 CEO Forum Tahun 2022, dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (2/12/2022).
Jokowi mengatakan, Indonesia memiliki potensi besar dari sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM). Menyangkut SDM sendiri, Indonesia akan mendapat bonus demografis pada 2030 mendatang. Dari sana, diperkirakan akan ada 201 juta tenaga produktif RI.
"Kemudian juga kita memiliki pasar yang besar. Tidak hanya negara kita, negara kita hanya fondasi. Tetapi ASEAN, 600 juta. Inilah kekuatan yang sering kita tidak sadari dan harus saya ingatkan terus. Termasuk posisi kita di jalur perdagangan dunia," jelasnya.
Jokowi menegaskan kembali, kekuatan itulah yang harus terus diingat-ingat, dalam rangka membangun strategi besar dalam menjalankan bisnis negara dan mencapai visi yang diinginkan.
Ia juga menekankan, meskipun RI telah menyatakan ekonominya terbuka, jangan sampai definisi itu disalah artikan. Seperti halnya yang terjadi di Amerika Latin pada tahun 50 sampai 60-an, negara-negara di sana sudah mencapai angka negara-negara berkembang dengan pendapatan menengah.
"Tapi apa yang terjadi? sudah lebih dari 50 60 70 tahun mereka menjadi negara berkembang terus. Saya lihat kok ini ada apa? Ada problem apa di sini? problemnya mengartikan keterbukaan itu membuka seluas-luasnya untuk investor. Itu benar, tapi hati-hati," kata Jokowi.
Menurutnya, kondisi ini berbeda dengan yang ia lihat di Taiwan dan Korea. Karena itulah, salah satu kunci penting ialah untuk membuat negara lain bergantung kepada RI. (Detik)