Gubernur Sumut Edy Rahmayadi memaparkan kiat-kiat menjaga inflasi. |
Ada tiga Pemerintah Daerah (Pemda) yang diapresiasi Kementerian Dalam Negeri untuk Best Paractice Pengendalian Inflasi yaitu Pemprov Sumut, Kota Tarakan dan Kabupaten Tabalong.
Sumut jadi satu-satunya provinsi yang memaparkan kiat-kiat menjaga inflasi di tengah perekonomian global yang sedang sulit.
Kuncinya, menurut Edy, adalah pentingnya memahami suatu daerah secara komperhensif, komunikasi yang baik antar-Pemda dan melibatkan Forkopimda.
Selain itu, pemantauan harga dan ketersediaan barang juga harus dilakukan terus menerus, agar bisa mengambil keputusan yang tepat dan cepat.
Inflasi Sumut pada November tercatat sebesar 5,03% (yoy) dengan deflasi 0,13, sedangkan untuk tahun kalender (November 2022 terhadap Desember 2021) 4,55%.
Harga pangan dinilai paling berpengaruh pada inflasi Sumut dan harga yang sangat fluktuatif.
"Ada 11 komoditas punya andil pada inflasi kita, tetapi yang paling signifikan cabai merah 44,24%, bawang merah 24,34%, dan cabai rawit 31,2% karena itu perlu dipantau setiap hari," ujar Edy dalam keterangannya, Senin (5/12/2022).
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memuji langkah Edy Rahmayadi mengendalikan inflasi. Ada 10 Provinsi yang dinilai berhasil menjaga tingkat inflasi (yoy) nya antara lain Gorontalo (5,41%), Sulbar (5,36%), Banten (5,34%), Kepri (5,26%), Kaltara (5,24%), Sumut (5,03%), Papua Barat (4,70%), Sulut (4,30), DKI (4,11%) dan Maluku Utara (3,26%).
Provinsi Sumut salah satu yang terbaik dengan jumlah populasi dan banyaknya kabupaten/kota. (Rls)