Notification

×

Iklan

Proyek Pembangunan Rp 2,7 Triliun di Sumut Terus Dikebut, Progress Capai 23 Persen

Rabu, 28 Desember 2022 | 16:09 WIB Last Updated 2022-12-28T18:17:27Z
Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Sumut Bambang Pardede pada konferensi pers di Aula Transparansi Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumut, Kantor Dinas Kominfo Sumut, Rabu (28/12/2022).

MEDAN (Kliik.id) - 
Progress pembangunan jalan dan jembatan Provinsi di Sumatera Utara (Sumut) untuk kepentingan strategis daerah terus dikebut. Hingga kini, proyek tahun jamak senilai Rp2,7 triliun itu sudah terlaksana sebanyak 60 ruas jalan.

Adapun sebaran ruas yang telah terlaksana diantaranya untuk zona 1 sebanyak 18 ruas, zona 2 sebanyak 26 ruas, dan zona 3 sebanyak 16 ruas.

"Kita akan terus berusaha meningkatkan progress proyek ini," ujar Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Sumut Bambang Pardede pada konferensi pers di Aula Transparansi Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumut, Kantor Dinas Kominfo Sumut, Rabu (28/12/2022).

Turut menjadi moderator pada kesempatan tersebut, Plt Kepala Dinas Kominfo Sumut Ilyas Sitorus.

Bambang mengatakan, kontrak penyedia masih berlanjut. Dari hasil evaluasi yang telah dilaksanakan pada 27 Desember 2022, diputuskan bahwa penyedia telah memperbaiki kinerjanya dan diperoleh deviasi progres dibawah -10%. Sehingga dari hasil tersebut tidak dilakukan pemutusan kontrak secara sepihak.

Berdasarkan progress pekerjaan per 25 Desember 2022, realisasi sudah mencapai 23,655% dan deviasi pekerjaan sebesar 9%. Jika deviasi pekerjaan masih berada di bawah 10%, kontrak belum bisa diputus.

Bambang menyampaikan, ada beberapa hal yang perlu diantisipasi. Diantaranya curah hujan yang tinggi, mobilitas yang meningkat saat libur nasional, hingga kendala ketersediaan aspal dan penambahan stok material. Untuk meningkatkan kecepatan pekerjaan pada tahun 2023, pihaknya akan melakukan perubahan sistem manajemen.

"Kami akan ubah sistem manajemennya menjadi system balancing progress, mulai tahun 2023. Misalnya ada keterlambatan progress selama seminggu, di minggu selanjutnya dia harus menambah alat dan jam kerja untuk mengejar ketertinggalan, sehingga on progress," katanya. (Rls)
×
Berita Terbaru Update