Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku tak mau dianggap sebagai komunis karena tak pernah terlibat (Arsip DPP PDIP) |
Pernyataan itu bermula dari cerita Mega saat terjadi dualisme kepemimpinan PDI di era Orde Baru. Saat itu, ia dipanggil kejaksaan untuk dimintai keterangan.
Megawati mengaku diperiksa hampir seharian. Usai seharian dimintai keterangan, dia lalu bertanya kepada petugas kapan dipulangkan.
Dia heran pemeriksaan itu tak jelas tujuannya. Mega pun curiga ada upaya mendesak dirinya mengaku sebagai komunis.
"Saya enggak mau dibilang komunis karena saya enggak pernah ikut. Lah enak wae. Kalau saya dibilang Sukarnois, yes!" ucap Megawati dalam perayaan HUT ke-50 PDIP di Jakarta, Selasa (10/1/2023).
Megawati berkata para petugas pun panik mendengar pernyataan itu. Tak lama kemudian, petugas memulangkan Mega tanpa melanjutkan proses hukum.
"Pulang dewe wae. Itu pemimpin gagah berani," kata Megawati disambut tepuk tangan para kader PDIP.
Dalam pidatonya, Megawati juga menceritakan alasan bergabung ke Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada 1970-an silam.
Dia mengaku mau bergabung dengan PDI karena ada unsur PNI di dalamnya. Diketahui, PDI merupakan hasil fusi beberapa partai pada tahun 1973 termasuk PNI.
"Ketika saya diminta saya mikir apa ya fusi namanya PDI, terus saya liat oh di situ ada PNI itu didirikan oleh ayah saya, pemimpin saya, Bung Karno pada 4 Juni 1927. Jadi, itu harus tertanam di sini, kalau kalian adalah PDIP," kata Megawati.
Dalam peringatan HUT PDIP kali ini, sejumlah pejabat negara hadir antara lain Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan beberapa tokoh lainnya.
(CNN Indonesia)