Parkir sepeda motor diatas trotoar. |
Pantuan wartawan di lokasi, Selasa (17/1/2023), trotoar Jalan Thamrin, Kecamatan Tebingtinggi Kota yang baru siap dikerjakan dengan anggaran ratusan juta rupiah menggunakan APBD Dinas PUPR, tidak terlihat banyaknya pejalan kaki yang menggunakan trotoar tersebut.
Terlihat warga harus rela mempertaruhkan keselamatannya dengan berjalan di bawah trotoar. Usai dibangun, pedagang yang berada di sekitar lokasi langsung menutup akses jalan dengan cara meletakkan barang dagangannya di atas trotoar tersebut.
Padahal trotoar dibangun di Jalan Thamrin diperuntukkan untuk pejalan kaki, bukan untuk kendaraan parkir atau pedagang.
Bahkan ada juga kondisi trotoar di beberapa lokasi, seperti di Jalan Ahmad Dahlan, Jalan MT Haryono, Jalan Iskandar Muda dan beberapa jalan lainnya, tidak sebagaimana mestinya diperuntukkan untuk pejalan kaki.
Salah seorang pejalan kaki Maymuna Siregar mengatakan, dirinya harus berjalan di badan jalan karena trotoar tidak bisa dilalui.
"Banyak pedagang berjualan di atas trotoar, ditambah banyaknya kendaraan seperti mobil dan sepeda motor yang parkir di bawah trotoar," ujar Maymuna.
Dengan adanya hal ini, Maymuna menilai para pedagang dan pengelola parkir memanfaatkan kondisi bangunan demi keuntungan pribadi sendiri.
"Mereka tidak mau tau keselamatan warga, khususnya pejalan kaki," katanya.
Ia berharap Pemerintah Kota (Pemko) Tebingtinggi melalui dinas terkait harus segera mengambil tindakan tegas dengan turun ke lokasi.
"Jangan duduk-duduk saja di kantor, sebelum ada korban yang berjatuhan akibat pejalan kaki yang harus berjalan di bawah trotoar," jelasnya.
Pedagang berjualan di atas trotoar. |
Sementara, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tebingtinggi Yustin Bernard Hutapea, mengapresiasi warga yang sudah bekerjasama dalam hal sosial kontrol.
"Terkait adanya pedagang dan parkir yang menggunakan trotoar, nanti kita tindaklanjuti secepatnya ke lokasi," kata Yustin. (Rls)