Rombongan SMSI menaiki becak BSA di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara. |
Kendaraan roda dua buatan Inggris itu berubah fungsi dari kendaraan perang menjadi alat transportasi umum. Yang awalnya hanya rongsokan, menjadi berguna.
Bagi orang yang mengenal Kota Pematang Siantar tentu tidak asing dengan becak Siantar ini. Memang tak lengkap rasanya ke Kota Siantar jika tidak berkeliling kota menggunakan becak Siantar.
Presiden BSA Owner Motorcylce Siantar H Kusma Erizal Ginting bercerita tentang betor BSA ini saat menyambut rombongan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) di Gedung Galeri Dekranasda, Jalan Merdeka, Kota Siantar, Senin (6/2/2023).
Kegiatan ini masuk dalam rangkaian kegiatan Ekspedisi Kaldera Toba yang digelar SMSI Sumut untuk menyemarakkan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 pada 4-7 Februari 2023.
"Menarik sekali untuk Kota Siantar khususnya dan Indonesia umumnya. Merek motor yang memang mempunyai sejarah kental sekali dengan kondisi republik kita dijadikan becak," ujar Erizal Ginting.
Erizal menceritakan, sebelum digunakan sebagai becak, motor BSA ini merupakan motor yang kehilangan tuannya. Motor-motor itu dibawa dari Inggris oleh tentara sekutu yang membantu Belanda pada masa perang dengan Jepang.
"Kendaraan-kendaraan itu bergeletakan di jalanan dan tempat-tempat lainnya. Kendaraan Belanda atau penjajah yang dibantu oleh sekutu bergeletakan kehilangan tuan, kehilangan mekanik, onderdil atau sparepart. Jadi besi tua rongsokan," katanya.
Kemudian, pada tahun 1958, warga setempat mencoba untuk mengotak-atik kendaraan yang bergeletakan ini. Tak hanya BSA, sepeda motor tua lainnya seperti Norton, Triumph dan BMW juga dimanfaatkan waktu itu.
"Setelah diutak-atik motor itu pun hidup. Kendaraan itu pun dipadukan dengan sespan. Kemudian digandeng dengan karya lokal. Jadilah dia unit becak BSA," jelasnya.
Menurut Erizal, BSA bukan hanya ikon, namun adalah heritage atau cagar budaya di kota kedua terbesar di Sumatera Utara ini.
"Karena Becak BSA hanya ada di Siantar," katanya.
Informasi lain yang diterima, sebelumnya banyak kolektor berburu BSA ke Kota Siantar, baik dari dalam maupun luar negeri, bahkan dari negara asalnya, Birmingham, Inggris.
Untuk merawat sepeda motor tua becak Siantar ini tidak gampang karena perlu keahlian khusus. Suku cadangnya sudah tidak diproduksi lagi. Perusahaan BSA sudah tak lagi memproduksi sparepart sepeda motor tersebut sejak lama.
Bahkan pabriknya sudah tidak ada lagi.
Bila diperlukan, suku cadangnya harus dimodifikasi di bengkel las-bubut ataupun dengan memodifikasi suku cadang motor atau mobil lainnya.
Bagi yang berkesempatan datang ke kota ini, sempatkanlah menumpangi becak ini dan berkeliling Kota Pematangsiantar sebelum becak BSA ini benar-benar sudah tidak ada lagi. (Rls)