Notification

×

Iklan

Anggota Sat Lantas Polres Samosir Tewas Usai Gelapkan Uang Pajak 2,5 Miliar, Bunuh Diri Atau Dibunuh?

Jumat, 17 Maret 2023 | 07:56 WIB Last Updated 2023-03-19T16:11:55Z
Foto ilustrasi.
SAMOSIR (Kliik.id) - 
Anggota Satuan Lantas Polres Samosir Bripka Arfan Saragih yang bertugas di UPT Samsat Pangururan, Samosir, Sumatera Utara, diduga menggelapkan uang pajak kendaraan bermotor (PKB) dari ratusan warga.

Total uang pajak kendaraan warga yang digelapkan Bripka Arfan mencapai Rp2,5 miliar.

Kasat Reskrim Polres Samosir, AKP Natar Sibarani mengatakan, ada sebanyak 300 orang warga yang menjadi korban.

"Ada ratusan warga yang jadi korban. Kerugiannya mencapai sekitar Rp2,5 miliar," ujar Natar, Kamis (16/3/2023).

Natar menjelaskan, peristiwa itu terungkap saat korban melapor ke Polres Samosir pada 31 Januari 2023 lalu.

"Korban telah membayar pajak kendaraannya setiap tahun, namun pembayaran pajak tersebut tak terdata. Yang bersangkutan berpura-pura membantu korbannya membayar pajak. Korban diminta mengisi data, tapi ternyata dokumen yang diserahkan semuanya palsu," katanya.

Natar mengatakan, Bripka Arfan diduga tidak sendirian menjalankan aksinya. Arfan diduga dibantu sejumlah oknum untuk menggelapkan pajak.

"Sat Reskrim Polres Samosir masih melakukan penyidikan dan pendalaman atas kasus tersebut," ungkapnya.

Namun, saat kasus ini mencuat dan masuk penyelidikan Sat Reskrim Polres Samosir, Bripka Arfan Saragih dilaporkan bunuh diri dengan meminum racun pada 6 Februari 2023.

Jasadnya ditemukan di Dusun Simullop, Desa Siogung Ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir.

Polres Samosir menyimpulkan anggota polisi Bripka Arfan Saragih meninggal karena minum racun sianida setelah terbongkar menggelapkan uang pajak.

Dalam pemeriksaan dokter ahli, dalam lambung Bripka Arfan saragih ditemukan zat natrium sianida atau NaCl. Maka dokter ahli menegaskan korban meninggal karena minum racun.

"Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam serta hasil pemeriksaan tambahan, kami menyimpulkan penyebab kematian korban adalah mati lemas akibat masuknya sianida ke saluran makan hingga ke lambung dan saluran nafas disertai pendarahan pada ronga kepala," ujar dokter ahli.

Selain itu, di TKP ditemukan botol minuman yang mengandung cairan positif sianida.

"Dari penyampaian digital forensik, kami menyimpulkan bahwa dugaan kuat kematian korban adalah dengan meminum racun berupa zat sianida masuk ke dalam lambungnya sehingga berhentinya fungsi pernafasan," ujar Kapolres Samosir AKPB Yogie Hardiman dikutip dari Youtube Humas Polres Samosir, Kamis (16/3/2023).

Atas kesimpulan kematian Bripka Arfan Saragih meninggal karena sianida, kuasa hukum keluarga korban mempertanyakan dari mana asal sianida tersebut.

"Kami ingin minta didalami Kapolres, dari mana itu sianida bisa diperoleh. Apakah di Samosir ini ada yang menjual sianida. Kalaupun tidak ada tolong didalami dari mana ini jika masuk dari luar siapa pemesannya dan siapa pembelinya," kata kuasa hukum keluarga Bripka Arfan.

Peristiwa ini masih menjadi perbincangan hangat di Kabupaten Samosir, karena keluarga tidak menerima korban disebut bunuh diri.

Keluarga menduga korban dibunuh karena ketahuan menggelapkan uang pajak. (Red)
×
Berita Terbaru Update