Notification

×

Iklan

Diperiksa Polda Sumut, Orang Tua Bripka Arfan Saragih Minta Kasus Kematian Anaknya Diusut Tuntas

Jumat, 31 Maret 2023 | 17:16 WIB Last Updated 2023-03-31T18:01:46Z
Orang tua Bripka Arfan Saragih memberikan keterangan kepada wartawan usai diperiksa Subdit IV Renakta Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Jumat (31/3/2023).
MEDAN (Kliik.id) - 
Polda Sumut melakukan pemeriksaan terhadap ayah dan ibu Bripka Arfan Saragih, anggota Satuan Lantas Polres Samosir yang ditemukan tewas minum racun usai terlibat kasus uang penggelapan pajak Rp 2,5 miliar.

Pemeriksaan itu dilakukan di Subdit IV Renakta Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Jumat (31/3/2023).

Pemeriksaan terhadap kedua orang tua Bripka Arfan Saragih itu dilakukan mulai sekitar pukul 10.30 WIB hingga pukul 14.00 WIB.

Pince Saragih, ayah dari Bripka Arfan Saragih meminta agar kasus kematian anaknya diusut secara tuntas.

"Kami sekeluarga minta agar masalah ini terbuka seterang-terangnya dan seadil-adilnya," ujar Pince Saragih kepada wartawan di Subdit IV Renakta Polda Sumut, Jumat (31/3/2023).

Pince enggan berkomentar banyak soal kematian Bripka Arfan Saragih. Dia hanya meminta agar kematian anaknya diungkap dengan jelas.

Kuasa Hukum Istri Bripka Arfan Saragih, Fridolin Siahaan mengatakan pemeriksaan ini terkait dengan laporan istri Bripka Arfan Saragih beberapa waktu lalu.

"Soal dugaan adanya kejanggalan kematian Bripka AS (Arfan Saragih)," ujar Fridolin.

Menurut Fridolin, pertanyaan penyidik kepada kedua orang tua hanya terkait kematian Bripka Arfan Saragih.

"Yang ditanya seputaran kematian Bripka AS. Terkait isi materi mungkin rekan-rekan penyidik yang mengetahui," jelasnya.

Fridolin menjelaskan, sejauh ini kedua orang tua Bripka Arfan Saragih baru diperiksa terkait kasus kematian, belum soal penggelapan uang pajak yang dilakukan almarhum.

"Ini pemeriksaannya masih seputar kematian, belum masuk ke dalam penggelapan pajak," ungkapnya.

Fridolin menambahkan, orang tua dari Bripka Arfan Saragih ini berangkat dari Kabupaten Simalungun.

"Keluarga berangkat dari Simalungun, karena ayah dan ibu Bripka AS itu tinggal di Simalungun," katanya.

Diketahui, saat ini Polda Sumut tengah menelusuri kasus penggelapan uang pajak kendaraan bermotor sebesar Rp 2,5 miliar di UPT Samsat Pangururan, Kabupaten Samosir.

Dugaan keterlibatan Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman dan pendahulunya AKBP Josua Tampubolon yang kini menjabat Kapolres Pelabuhan Belawan juga tengah didalami.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi, menjelaskan AKBP Yogie Hardiman telah diperiksa Propam sebagai saksi terkait kasus kematian Bripka Arfan saragih, anggota Satuan Lantas Polres Samosir yang diduga tewas minum racun sianida.

Selain diperiksa dalam kasus kematian Bripka Arfan Saragih, AKBP Yogie Hardiman juga diperiksa terkait kasus penggelapan uang pajak Rp 2,5 miliar.

"Iya (Kapolres Samosir) diperiksa oleh Propam. Semua (kematian Bripka AS dan penggelapan pajak)," ujar Hadi, Selasa (28/3/2023) malam.

Hadi mengatakan, pihaknya juga memeriksa sejumlah anggota Satuan Narkoba Polres Samosir yang awalnya menemukan jasad Bripka Arfan Saragih di sebuah tebing di Desa Siogung Ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir pada Senin (6/2/2023) lalu.

"Anggota yang pertama kali menemukan jasad Bripka AS juga diperiksa," katanya.

Terkait pemeriksaan mantan Kapolres Samosir lainnya disampaikan oleh Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak.

Kapolres yang diperiksa menjabat mulai tahun 2018 karena dugaan penggelapan uang pajak tersebut sudah terjadi sejak saat itu.

"Tim melakukan pendalaman dengan melakukan pemeriksaan terhadap Kapolres Samosir, kapolres sebelumnya yang berkaitan dengan dugaan bagaimana proses penggelapan tersebut," kata Panca.

Selain itu, penyidik juga memeriksa Kasat Lantas dan Kanit Regident yang pernah menjabat di Polres Samosir sejak tahun 2018.

Panca berkomitmen menuntaskan kasus kematian Bripka Arfan Saragih sehingga dapat terungkap secara terang benderang.

"Saya tegaskan penyelidikan kasus kematian Bripka Arfan Saragih akan dilakukan secara transparan dan profesional," katanya.

Sebelumnya, Bripka Arfan Saragih ditemukan tewas dalam posisi telungkup di Dusun Simullop, Desa Siogung Ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, pada 6 Februari 2023 lalu.

Saat ditemukan tewas, Bripka Arfan Saragih hanya menggunakan kaos cokelat kedinasan. Ia juga masih menggunakan celana dinas, lengkap dengan kopelnya.

Di sekitar jenazah korban, ditemukan sepeda motor Yamaha RX King BK 6185 UC hijau yang biasa digunakan untuk pergi berdinas. (Red)
×
Berita Terbaru Update