Angkot yang diserang di Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan. |
Penyerangan itu diduga dilatarbelakangi rasa dendam terhadap salah satu penumpang angkot.
Saat ini, keenam orang yang ditangkap masih menjalani proses pemeriksaan di Polres Pelabuhan Belawan.
"Terkait penyerangan angkot, ada 6 orang yang sudah ditangkap pada Senin pukul 03.00 WIB tadi. Dalam 6 orang itu termasuk pelaku yang menikam dan melempar batu," ujar Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Josua Tampubolon kepada wartawan, Senin (24/4/2023).
Berdasarkan keterangan sementara para pelaku, kata Josua, penyerangan itu dilakukan karena mendapati ada seorang pemuda yang menjadi musuh mereka duduk di bagian depan angkot.
"Dari keterangan awal, para pelaku ini ingin menyerang pemuda yang duduk di bagian depan angkot. Para pelaku seperti ingin balas dendam," ungkapnya.
Josua mengatakan bahwa keterangan para pelaku ini masih terus didalami.
"Pada dasarnya para pemuda itu telah melakukan tindak pidana sehingga mereka harus bertanggungjawab," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, sekelompok pemuda tiba-tiba menyerang angkutan umum (angkot) Rahayu trayek 53, di Jalan KL Yos Sudarso Simpang Jalan Pulau Sicanang, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, Minggu (23/4/2023) malam.
Selain merusak angkot, para pelaku juga menikam seorang penumpang pria, Tommi Prasetyo (32), warga Lorong Ujung Tanjung l, Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan.
Bukan hanya itu, istri Tommi, Nuzni Lubis dan anaknya yang berusia 2 tahun juga terluka dilempari batu.
Saat kejadian, mereka hendak pulang setelah belanja dari Irian Market, Medan Marelan dengan menumpangi angkot.
Kepada wartawan, Senin (24/4/2023), korban Nuzni Lubis mengatakan, aksi penyerangan terjadi saat angkot berhenti untuk menurunkan penumpang.
Saat itu, di dalam angkot ada remaja pria sebanyak 5 orang dan beberapa penumpang lainnya.
"Saat angkot turunkan penumpang perempuan di Simpang Sinacang, datang sekelompok pemuda langsung melakukan penyerangan secara membabi buta. Batu dilempari, sampai kaca mobil angkot pecah," ujar Nuzni.
Para penumpang mencoba meminta kepada para pemuda itu untuk berhenti menyerang, namun permintaan itu tidak didengarkan.
"Sepertinya ada remaja pria (di dalam angkot) yang mereka incar," katanya.
Akibat kejadian ini, Nuzni mengalami luka akibat lemparan batu. Sementara suaminya menjadi sasaran penikaman.
"Suami saya kena tikam 2 kali di bagian punggung. Untuk 2 luka tikaman itu masing-masing mendapat tiga jahitan kemarin di rumah sakit," ungkapnya.
Setelah menyerang angkot dan menikam seorang penumpang, para pelaku langsung kabur ke arah Jalan Pulau Sicanang dan Belawan Bahari.
Pasca peristiwa ini, korban membuat laporan ke Polres Pelabuhan Belawan dengan bukti lapor Nomor: LP/B/283/IV/2023/SPKT PEL. BLWN/POLDA SUMUT Tanggal 23 April 2023.
Korban berharap agar polisi dapat menangkap para pelaku yang melakukan penyerangan terhadap angkot dan penumpangnya agar tidak menimbulkan keresahan.
"Para pelaku harus segera ditangkap dan ditindak sesuai aturan agar menimbulkan efek jera," ujar Nuzni. (Red)