Notification

×

Iklan

Sejarah Istana Batutulis yang Akan Jadi Lokasi Pengumuman Ganjar Capres PDIP

Jumat, 21 April 2023 | 12:37 WIB Last Updated 2023-04-21T06:04:41Z
Istana Batutulis, Bogor. (detikcom)
JAKARTA (Kliik.id) - 
Istana Batutulis Bogor, Jawa Barat, kerap menjadi saksi bisu pertemuan politik dan keputusan politik Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Kali ini, istana tersebut juga akan digunakan Megawati untuk mengumumkan calon presiden (capres) dari PDIP. Adalah Ganjar Pranowo sosok yang disebut-sebut akan diumumkan oleh Megawati siang ini.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) rencananya juga akan mendampingi Megawati dalam pengumuman di Istana Batutulis itu.

Lantas, bagaimana sih sejarah Istana Batu Tulis Bogor?

Sejarah Istana Batu Tulis Bogor tak lepas dari namanya yang berkaitan erat dengan Prasasti Batutulis. Menurut catatan sejarah, seperti dilansir 20detik, Prasasti Batutulis dibangun pada tahun 1533 oleh Prabu Surawisesa sebagai peringatan terhadap ayahandanya Prabu Siliwangi, Raja Kerajaan Pajajaran. Di sini banyak terdapat batu dengan bentuk yang tidak biasa. Prasasti Batutulis sendiri pun menjadi bagian dari sejarah yang tidak terpisahkan dari asal-usul Kota Bogor.

Keberadaan Istana Batutulis Bogor sendiri berada di kompleks bangunan bersejarah yang bernama Hing Puri Bima Sakti. Lokasi Istana Batu Tulis Hing Puri Bima Sakti ini berada di Jalan Batutulis, Kelurahan Batutulis, Bogor, Jawa Barat, dan berdiri di atas lahas seluas 3,8 hektare.

Menurut catatan sejarah, pembangunan kompleks bangunan itu dilakukan setelah seorang ahli gunung berapi bernama Abraham Van Riebeeck berkunjung pada 1702. Saat itu, Van Riebeeck ditugaskan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda di Batavia (kini Jakarta) untuk memeriksa kondisi Buitenzorg (Bogor) setelah letusan Gunung Salak pada 1699.

Van Riebeeck pun kemudian dipersilakan membangun sebuah tempat peristirahatan untuk memantau aktivitas Gunung Salak. Kompleks bangunan itu yang saat ini kemudian menjadi cikal bakal Istana Batutulis. Tempatnya tidak jauh dari lokasi Prasasti Batutulis yang diyakini merupakan peninggalan Kerajaan Pakuan Pajajaran.

Lantas pada 1960-an, Presiden Soekarno membeli tanah di sekitar tempat peristirahatan tersebut. Soekarno kala itu meminta arsitek R.M. Soedarsono untuk merancang sebuah bangunan untuk rumah tinggal dan tempat peristirahatan. Karena itu, sejumlah elemen gaya bangunan Istana Batutulis mirip dengan Istana Tampaksiring di Bali lantaran arsiteknya pun sama.

Setelah Soekarno wafat, pengelolaan Istana Batu Tulis diambil alih pemerintah Orde Baru. Berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 2 Tahun 1973, Istana Batu Tulis Bogor yang terletak di atas tanah milik Bung Karno adalah milik negara. Dan penggunaan Istana Batu Tulis pun telah diatur sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Baru pada pemerintahan mendiang Presiden Abdurrahman Wahid, pengelolaan Istana Batu Tulis diserahkan kembali kepada ahli waris Soekarno.

Daftar Pertemuan Penting di Istana Batu Tulis Bogor

Dalam sejarah Istana Batu Tulis Bogor, selama ini sejumlah pertemuan penting pernah terjadi di tempat ini. Berikut daftar pertemuan penting yang pernah digelar di Istana Batu Tulis Bogor yang terjadi sejak 2009 lalu.

Jumat 15 Mei 2009

Pertemuan Megawati dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Dalam pertemuan ini terjadi kesepakatan antara Megawati dan Prabowo untuk maju capres dan cawapres periode 2009-2014. Namun, Pilpres kala itu dimenangkan oleh pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono.

Minggu 22 Oktober 2017

Pertemuan Megawati dengan Presiden Jokowi yang berlangsung secara tertutup. Dalam pertemuan ini tidak ada keputusan politik penting yang dihasilkan.

Selasa 20 Februari 2018

Pertemuan kembali Megawati dengan Jokowi. Berbeda dengan pertemuan sebelumnya, pada malam itu Megawati dan Jokowi menyepakati keputusan untuk mencalonkan Jokowi kembali pada Pilpres 2019. Tiga hari kemudian, PDIP pun mendeklarasikan Jokowi sebagai capres. 

Selasa 12 Juni 2018

Selang beberapa bulan kemudian, Jokowi dan Megawati kembali bertemu. Saat ini pembicaraan berkaitan dengan sosok cawapres yang akan mendampingi Jokowi pada Pilpres 2019.

8 Juli 2018

Sebulan kemudian, Megawati kembali membahas soal cawapres dengan Jokowi. Pada saat ini lah nama cawapres Jokowi sudah mengerucut. Kemudian, pada akhirnya muncul nama K.H Ma'ruf Amin yang maju Pilpres 2019 untuk mendampingi Jokowi.

Sabtu 8 Oktober 2022

Pertemuan terbaru, Megawati dengan Jokowi yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam. Pertemuan ini membahas mulai dari soal krisis pangan hingga Pemilu 2024 mendatang.


(Detik)
×
Berita Terbaru Update