Korban Rosalinda Manurung. |
Kedua korban adalah siswi yang tinggal di Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deliserdang.
Dari dua pengaduan masing-masing orangtua korban, polisi baru menemukan satu korban. Sementara satunya lagi masih dalam pencarian.
Korban pertama dilaporkan hilang dan belum ditemukan adalah Rosalinda Manurung (16). Ia diketahui hilang sejak 10 Mei 2023.
Usai keluar dari rumah dengan tujuan pergi ke sekolah, siswi kelas X SMA Negeri Beringin ini pun tidak kunjung kembali hingga saat ini.
Rosalinda terakhir dilihat temannya seusai pulang sekolah di area parkir sekolah.
Saat itu temannya melihat korban pergi bersama seorang pria dari area luar sekolah.
Ibu Rosalinda, Intan Nurhaini berharap pihak kepolisian bisa secepatnya menemukan anaknya.
Intan menceritakan dirinya terakhir berkomunikasi dengan anak pertamanya itu pada 10 Mei. Saat itu anaknya pada pagi hari pergi ke sekolah.
Kemudian pada tengah hari, korban pun ada mengirimkan pesan WhatsApp (WA) ke dirinya dan melaporkan kalau dirinya akan pulang lama pada sore pukul 17.00 WIB.
Korban mengaku pada ibunya agak telat pulang ke rumah karena mau mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.
"Jam 17.00 WIB aku WA udah centang satu. Ditelponin pun sudah nggak aktif-aktif lagi. Naik sepeda motor dia sekolah, kalau motornya ini nggak dapat nggak apa-apa, asalkan anakku ini bisa kembali," kata Intan.
Kemudian, korban kedua yang dilaporkan hilang oleh keluarganya adalah BEP (14). Siswi SMP ini dilaporkan hilang meninggalkan rumah pada 18 Mei 2023.
Setelah dilaporkan dan ditindaklanjuti oleh kepolisian, BEP pun ditemukan satu hari kemudian.
Kasat Reskrim Polresta Deliserdang, Kompol I Kadek Hery Cahyadi membenarkan pihaknya menangani pengaduan dua siswi hilang tersebut.
Kadek mengatakan, pihaknya telah menemukan korban BEP. Sementara, korban Rosalinda masih dalam ditangani.
"Yang BEP sudah ketemu. Kita tindaklanjuti waktu itu cepat dan belum lari jauh. Kita dapatnya di seputaran Lubuk Pakam orang itu," ujar Kadek saat dikonfirmasi, Sabtu (20/5/2023).
Kadek menjelaskan, satu orang pria diamankan atas kasus hilangnya BEP. Pihaknya masih mendalami apakah ada tindak pidana atau dugaan mengarah kepada kasus asusila.
"Yang satu masih kami cari. Kasusnya lebih awal yang ini (Rosalinda). Ada Hp korban tapi jam 17.00 WIB itu sudah tidak aktif lagi," jelasnya.
Menurut Kadek, dua kasus yang terjadi ini bukan bagian dari satu jaringan kejahatan.
Tidak ada sindikat atas dua kasus yang dilaporkan ke polisi ini.
"Kita lihat bukan suatu yang aneh lagi sekarang ini. Ini juga yang harus kita edukasi, ini banyak terjadi karena pengaruh teknologi. Nanti pergi sama pacar dan setelah pulang dilaporkan kasusnya pencabulan. Ada mungkin yang nggak lapor sama polisi, sudah lama baru lapor dan bilang sama orang tuanya (telah dicabuli)," katanya. (Red)