Hasto Kristiyanto. (detikcom) |
"Kan kita tidak berbicara tentang tokoh-tokoh, kita tidak berbicara tentang politik praktis, kita berbicara tentang kesinambungan kebijakan. Di mana itu hal yang wajar seorang pemimpin berbicara tentang bagaimana kepemimpinan masa depan agar terjadi suatu kesinambungan terhadap suatu capaian-capaian pemerintah dan bagaimana mewujudkan visi ke depan," kata Hasto di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (8/5/2023).
Hasto menyebut, sesuai yang disampaikan Ketum PDIP Megawati, pada pertemuan itu utamanya membahas tantangan yang dihadapi Indonesia ke depan. Termasuk pembahasan tentang bonus demografi hingga infrastruktur pemindahan ibu kota.
"Berbicara dengan demografi, bonus demografi, bagaimana ini memberikan suatu kemajuan Indonesia ke depan, itu kan merupakan suatu pembicaraan terkait dengan kepentingan negara. Tidak ada berbicara tentang orang per orang, yang terkait dengan pemenangan Pemilu 2024," ucapnya.
Ia menepis adanya nama Menparekraf Sandiaga Uno dan Menteri BUMN Erick Thohir dalam pertemuan itu yang digadang-gadang sebagai cawapres. Hasto menegaskan yang dibicarakan adalah kepentingan bangsa.
"Bahwa di dalam antarpimpinan partai, para politisi, para negarawan, bicara orang per orang itu sebagai bukan hal yang utama. Yang utama adalah kebijakan bangsa dan negara ke depan," tandasnya. (Detik)