Notification

×

Iklan

Rommy PPP Singgung Islam Moderat-Modal Logistik di Kriteria Cawapres Ganjar

Minggu, 28 Mei 2023 | 14:20 WIB Last Updated 2023-05-28T07:20:28Z
Romahurmuziy. (ANTARA FOTO)
JAKARTA (Kliik.id) - 
Ketua Majelis Pertimbangan PPP M Romahurmuziy (Rommy) menyebut partainya masih menimang-nimang sejumlah nama untuk diusulkan jadi cawapres Ganjar Pranowo.

Rommy mengatakan PPP menyodorkan 4 kriteria dalam mempertimbangkan cawapres tersebut, yakni sosol berwajah Islam moderat serta punya modal sosial, politik, hingga logistik.

"Sampai saat ini, PPP masih menimang-nimang sejumlah nama sebagai bakal cawapres Ganjar Pranowo. Ada beberapa modal, 4 sehat 5 sempurna, yang menjadi pertimbangan PPP mengajukan nama yang nantinya akan dibahas, yaitu, sosok berwajah Islam moderat yang memiliki modal sosial, modal politik, modal elektoral, dan menjadi sempurna jika ada modal logistik," kata Rommy dalam keterangan tertulisnya, Minggu (28/5/2023).

Memiliki wajah Islam moderat menurut Rommy menjadi pertimbangan pokok. Hal itu guna mengawal moderasi beragama di tengah beragamnya agama dan kepercayaan di Indonesia.

"Terlebih, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia selalu menjadi sasaran laboratorium dakwah seluruh aliran Islam yang ada di dunia baik yang berorientasi politik seperti Hizbut Tahrir yang mengusung khilafah atau Ikhwanul Muslimin yang mendominasi politik Timur Tengah, maupun yang semata-mata berorientasi dakwah seperti Jamaah Tabligh, Salafi, Wahabi, Syiah, Ahmadiyah, dll. Moderasi beragama berbasis Ketuhanan Yang Maha Esa adalah kunci agar NKRI tetap rekat sebagai bangsa," ujarnya.

Modal sosial juga menjadi penting dalam pertimbangan cawapres bagi Rommy. Menurutnya sosok cawapres harus bersih dan sudah nyata berpengalaman dalam pemerintahan, bukan seorang yang masih belajar dan mencoba-coba.

"Modal sosial, adalah rekam jejak, pengalaman, dan jaringan. PPP menimang setiap anak bangsa yang jujur dan bersih serta memiliki pengalaman di pemerintahan di tingkatan manapun untuk menjadi cawapres. Presiden dan Wapres akan memimpin 280 juta rakyat Indonesia, sepatutnyalah ia warga negara terpilih yang bersih dan sudah nyata berpengalaman dalam pemerintahan, bukan seorang yang masih belajar dan mencoba-coba. Jaringan baik berupa keormasan atau fan base merupakan faktor strategis yang cepat dapat mengerek elektabilitas manakala ybs saat ini belum terpotret oleh survey opini publik," ucapnya.

Begitu juga dengan modal politik, sosok cawapres yang ideal menurutnya adalah yang diterima oleh seluruh parpol pengusung. Rommy lantas mengungkap parpol pengusung Ganjar nantinya akan terus bertambah, tidak hanya PDIP dan PPP.

"Modal politik, adalah akseptabilitas yang bersangkutan di antara seluruh parpol pengusung, karena UUD 1945 telah memberikan hak konstitusional pengusungan capres-cawapres HANYA kepada parpol. Saat ini pengusung mas Ganjar baru PDIP dan PPP. Insyaallah masih akan bertambah lagi parpol parlemen dan non parlemen yang akan bergabung. Bakal cawapres haruslah pribadi yang bisa diterima seluruh parpol," ucapnya.

Rommy menyebut modal elektoral juga menjadi pertimbangan partainya menentukan cawapres. Elektoral yang dimaksud tidak harus tokoh terus menduduki puncak survei.

"Modal elektoral, menjadi sangat utama di tengah pemilihan dilakukan secara langsung oleh rakyat. Tak bisa dipungkiri, rakyat akan sulit memilih sosok yang tak mereka kenal. Karenanya popularitas dan elektabilitas menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh PPP untuk diajukan namanya. Elektabiltas ini tidak harus berarti memuncaki klasemen survey, karena masih ada 8 bulan ke depan untuk mengerek yang bersangkutan sampai Pemilu," ujarnya.

Pertimbangan lain yakni menurut Rommy adalah sosok yang modal logistik. Dia menilai modal dari sumbangan dana kampanye saja tidak akan cukup untuk memenangkan pemilu. Modal logistik pribadi dari sosok cawapres itu menjadi nilai tambah.

"Modal logistik, adalah kesempurnaan yang menggenapkan modal-modal sebelumnya. Sebagaimana dikatakan pak JK di salah satu media, menjadi presiden dan wapres di Indonesia membutuhkan triliunan rupiah. Untuk sosialisasi diri melalui media sosial, media cetak dan elektronik, untuk keliling Indonesia melakukan pertemuan tatap muka, untuk merekrut, mendidik, dan menyediakan uang lelah saksi serta kebutuhan-kebutuhan lainnya," ucapnya.

"Tentu sebagaimana UU Pemilu mengatur, ada sumbangan2 yang pasti akan dikumpulkan. Namun mengingat batasan UU mengatur sumbangan maksimum 5M untuk pribadi dan 25M untuk perusahaan/lembaga, maka jumlah yang dikumpulkan bisa jadi tidak cukup untuk memenangkan. Karenanya jika pasangan capres-cawapres memiliki dananya sendiri yg berdasarkan UU tak dibatasi, hal ini akan menjadi nilai tambah untuk keberdayaan pasangan, meskipun hal ini tidak mutlak," lanjut Rommy.

Rommy mengatakan akan ada pembahasan mendalam terkait cawapres Ganjar nantinya. Dia menyebut paling lambat pembahasan cawapres Ganjar itu digelar Juli mendatang.

"Hal-hal di atas menjadi bagian dr pertimbangan PPP untuk pada saatnya mengajukan nama, untuk dibahas dalam sebuah kerja sama politik dengan jumlah parpol yang insyaallah lebih banyak dari PDIP-PPP semata hari ini. Insyaallah sesuai penyampaian Plt Ketum PPP, Pak Mardiono, selambat-lambatnya bulan Juli cawapres mas Ganjar akan dibahas bersama," ungkapnya. (Detik)
×
Berita Terbaru Update