Dalam kesempatan ini, Dimiyathi berharap Pemerintah Kota (Pemko) dapat menjalin kerjasama kemitraan dengan BUMN (Badan Usaha Milik Negara).
Hal ini sebagai salah satu upaya membantu dalam pelatihan dan pendanaan pelaku UMKM untuk memajukan perekonomian di Kota Tebingtinggi khususnya dalam memajukan UMKM.
"Apa yang kita programkan kedepannya, terus tindaklanjuti, bermitra dengan BUMN supaya pertumbuhan ekonomi kita melalui sektor UMKM ini bisa lebih baik," ujar Dimiyathi.
"Hari ini kita bermitra, kita tunjukkan kemitraaan ini dalam bentuk MoU (Memorandum of Understanding). Supaya pihak pimpinan dari BUMN ini ada keyakinan dari kemitraan kita dan ini sebagai legalitas hukumnya," sambungnya.
Sejalan dengan itu, tekad dan kemauan yang besar, menurut Dimiyathi, merupakan kunci untuk mengembangkan perekonomian khususnya sektor UMKM di Kota Tebingtinggi.
"Tidak ada yang tidak mungkin, tapi yang penting adanya tekad dan kemauan. Yakinlah bahwa memang membangkitkan sesuatu tidak semudah membalikkan telapak tangan, mengembangkan ekonomi rumah khususnya UMKM mempunyai proses tanda tangan dan butuh waktu," katanya.
Sebelumnya, lanjut Dimiyathi, Kota Tebingtinggi terpilih sebagai Kota Terbaik ke-2 dari 74 Kota yang terdaftar dalam program 'Integrated Sustainability Indonesia Movement (I-SIM) For Cities Tahun 2022' yang diberikan oleh PT. Surveyor Indonesia, APEKSI dan Kementerian PPN/Bappenas Sekretariat Nasional SDGs, pada bulan Desember tahun 2022 lalu.
Atas pencapaian tersebut, tekad dan kemauan yang besar merupakan kunci untuk memajukan dan mengembangkan perekonomian di Kota Tebingtinggi, khususnya sektor UMKM.
"Tidak ada yang tidak mungkin, tapi yang penting adanya tekad dan kemauan. Yakinlah bahwa memang membangkitkan sesuatu tidak semudah membalikkan telapak tangan, mengembangkan ekonomi rumah khususnya UMKM mempunyai proses tantangan dan butuh waktu," jelas Dimiyathi.
Sementara, Ketua Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional) Kota Tebingtinggi Ny. Herliaminda Dimiyathi mengungkapkan bahwa Kota Tebingtinggi hanya memiliki sedikit potensi untuk perekonomian.
Namun hal tersebut, kata Herliaminda, tidak menyurutkan upaya untuk menggali potensi yang bisa dikembangkan.
"Kita tidak memiliki lautan, perikanan dan sangat sedikit potensi yang ada dan masih kurangnya pelatihan untuk mengembangkan potensi yang ada dan memajukan perekokomian di Kota Tebingtinggi khususnya di UMKM serta kurang bisa berkompetitif dan dari segi produksi, harga yang dipasarkan masih relatif mahal," ungkapnya.
"Tetapi kita memiliki berbagai macam produk UMKM, baik dari segi kain songket, tenun kemudian eco print batik dan dari segi makanan yang begitu banyak bervariasi. Bagaimana kita memajukan UMKM di Kota Tebingtinggi. Kita harus mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional dengan SDM yang bisa kita tingkatkan," pungkasnya.
Sebelumnya Kadis P3APM Sri Wahyuni dalam laporan pelaksana kegiatannya menyampaikan bahwa kegiatan ini dihadiri kepala OPD dan pelaku usaha UMKM kurang lebih 30 orang dan narasumber dari PTPN 3 dan PTPN 4.
Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala Bappeda Erwin Suheri Damanik, Kepala Dinas Ketapang dan Pertanian Marimbun Marpaung, perwakilan PTPN 3 Aris Munandar, perwakilan PTPN 4 Rafinaldy Putra Lubis dan tamu undangan perwakilan dari pelaku UMKM di Kota Tebingtinggi. (Red)