SONIC Medan memberikan bantuan anak korban kekerasan. |
"Kami datang memberikan bantuan untuk korban dan juga untuk meringankan beban keluarga dalam merawat dan mengobati korban, disini selain pencinta motor kami juga aktif dalam kegiatan dan aksi sosial," ujar Abdul Muin Nasution selaku Ketua SONIC Medan didampingi Sekretaris Trimanto, Bendahara Abdilah Didit Priyatna usai kunjungan.
Menurut Abdul, komunitas motor itu tidak selalu identik dengan kekerasan tapi pihaknya ingin menunjukkan dan memberi contoh bahwa kegiatan komunitas apapun itu khususnya para komunitas pecinta sepeda motor harus membawa manfaat.
"Bukan hanya bagi sesama anggota komunitasnya saja tetapi juga harus membawa manfaat dan kebaikan bagi kehidupan sosial," katanya.
Dalam kesempatan ini, Abdul Muin Nasution menyampaikan rasa keprihatinan yang mendalam.
Abdul Muin mengatakan bahwa SONIC akan tetap berupaya mencari cara untuk bisa membantu proses pengobatan yang maksimal kepada Goklas Rifaldo Hutagaol.
"Keluarga Besar SONIC Medan akan senantiasa berdoa untuk kesembuhan ananda Goklas Rifaldo Hutagaol," imbuhnya.
Abdul Muin juga menceritakan bahwa peristiwa awal bermula dari korban yang dikeroyok oleh teman-temannya satu sekolah.
Setelah peristiwa pengeroyokan, korban mengalami demam, lalu tidak bisa bangkit dan akhirnya sejak 9 bulan yang lalu sampai sekarang korban hanya bisa terbaring lemah dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.
"Saat ini tubuh korban semakin kurus dan tinggal tulang, menurut keluarga korban sudah 7 bulan ini dirawat jalan di RSUP Adam Malik Medan," jelasnya.
Menurut pihak RS Adam Malik, korban mengalami infeksi saraf otak dan harus menjalani operasi, namun operasi tidak bisa dilakukan karena tubuh dan kesehatan fisik Korban tidak memungkinkan.
"Jadi menurut pihak RSUP Adam Malik Operasi baru bisa dilakukan jika fisik korban bisa normal dan lebih kuat," ungkap Abdul Muin.
Dari keterangan keluarga tersebut, Abdul Muin mengatakan bahwa pihaknya merasa ada kejanggalan karena dari keterangan sewaktu korban pertama sekali dibawa ke RS Adam Malik tubuh nya belum sekurus seperti saat ini.
"Namun saat itu RSUP Adam Malik menyarankan agar korban dirawat jalan saja sambil menunggu badannya berisi kembali. Padahal kondisi korban semakin hari semakin memprihatinkan. Seolah olah pihak rumah sakit menolak secara halus mengobati dan merawat korban," ucap Abdul Muin lagi.
Saat ini, kata Abdul Muin, korban dirawat oleh ibunya yang sudah janda di rumah singgah Blessed Charity Social yang berada tidak jauh dari RS Adam Malik Medan.
"Demi merawat korban, sang ibu juga harus berpisah dengan anaknya yang lain (Adik Korban, red) yang masih berusia 7 tahun yang harus ditinggalkan sendiri di rumah kontrakan mereka di Sei Rampah," ungkapnya.
Peristiwa pengeroyokan yang dialami oleh korban sudah dilaporkan di Polres Tebingtinggi dengan dengan Nomor: STLLP/ B/793/IX/2022/SPKT/ Polres Tebing Tinggi, pada 22 September 2022, namun sampai sekarang laporan tersebut belum ada tindak lanjut dari pihak kepolisian.
Untuk itu, SONIC Medan berencana juga akan melakukan advokasi hukum terhadap korban dan meminta atensi Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui RSUD Adam Malik dan Polres Tebingtinggi untuk serius memberikan keadilan kepada Goklas Rifaldo Hitagaol.
Atas kehadiran dan kepedulian Keluarga Besar SONIC Medan tersebut, pihak keluarga korban mengucapkan terima kasih dan berharap SONIC Medan terus membantu dirinya dalam menyelesaikan persoalan yang menimpa Goklas Rifaldo Hutagaol.
Kunjungan kasih tersebut ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Maruli M Purba. (Red)