Anggota Fraksi PDIP DPRD Sumut, Pantur Banjarnahor. |
Masyarakat sangat membutuhkan pengamanan yang lebih ekstra dari aparat penegak hukum (APH).
"Situasi yang meresahkan ini perlu dukungan dari institusi yang lain, saya berpendapat bahwa sudah saatnya TNI terlibat aktif dan berada dalam barisan terdepan dalam perang menghadapi komunitas begal di Sumut," ujar Anggota Fraksi PDIP DPRD Sumut Pantur Banjarnahor dalam keterangan tertulis, Kamis (13/7/2023).
Pantur mengatakan bahwa maraknya begal khususnya di Kota Medan, membuat masyarakat semakin takut dan pesimis akan ketentraman masyarakat.
"Polri dan TNI perlu tegas dan terdepan untuk menumpas tuntas begal yang selama ini melakukan kekerasan di luar batas kemanusiaan di Sumut dan terkhusus di Kota Medan," katanya.
Pantur mengajak semua masyarakat Sumut untuk waspada dan melaporkan setiap tindakan begal kepada pihak yang berwajib.
"Masyarakat jangan takut untuk melapor kepada aparat penegak hukum bila mengetahui dimana komunitas begal itu berada dan beraksi," pungkasnya.
Sebelumnya, seorang wanita di Kota Medan bernama Irawati Manurung (50) menjadi korban pembegalan saat berangkat kerja, Rabu (12/7/2023) pagi.
Irawati bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kodam I/BB. Ia menjadi korban pembegalan di Jalan Patriot, Kota Medan.
Akibat kejadian ini, Irawati mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya. Tas berisi barang berharga miliknya dirampas pelaku begal.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) I/BB Kolonel TNI Rico Siagian membenarkan kejadian ini.
"Iya, korban bekerja sebagai PNS di Ajudan Jenderal Daerah Militer (Ajendam) I/BB," ujar Rico kepada wartawan, Rabu (12/7/2023) sore.
Rico menjelaskan, peristiwa bermula saat korban berangkat kerja dengan mengendarai sepeda motor dari rumahnya pada pukul 06.05 WIB.
Korban hendak menuju Asrama Kodam I/BB yang berada di Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan.
"Pada saat berada di Jalan Patriot, tepatnya di depan SMKN IX, korban merasa ada yang mengikuti di belakangnya. Seketika, pelaku merampas tas punggung korban dan membawanya pergi," kata Rico.
Akibat tasnya ditarik pelaku begal, korban terjatuh dari sepeda motornya. Akibat korban berhasil bangkit dan bergerak menuju Markas Kodam I/BB.
"Sesampainya di depan Pos Provost Makodam I/BB, korban langsung dibawa ke Polik Kodam I/BB untuk dirawat," jelasnya.
Rico mengatakan, akibat kejadian ini korban mengalami luka-luka di bagian pelipis, pipi, mulut dan kaki.
"Barang yang diambil yakni satu buah tas punggung berisi surat-surat pribadi dan handphone. Sedangkan sepeda motor korban mengalami rusak ringan," ujar Rico. (Red)