Notification

×

Bukan El-Nino, Ini Penyebab Kenaikan Harga Beras

Kamis, 21 Maret 2024 | 16:49 WIB Last Updated 2024-03-21T11:13:44Z

 

Ilustrasi (Foto: Sindonews)

Jakarta (KliikNews) - Dirut Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, dalam Bicara BUMN pada Selasa (19/3/2024), menyebutkan harga beras mungkin akan bertahan tidak akan sampai serendah seperti yang diperkirakan semula. Menurutnya, harga beras saat ini akan terus bertahan sampai ke depannya.


Menurut data yang diperoleh dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga beras dengan kualitas medium I dibanderol sebesar Rp 16.00/kg, medium II sebesar Rp 15.850/kg, super I dipatok seharga Rp 17.350/kg, serta kualitas super II Rp 16.750/kg.


Bayu yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Pertanian menjelaskan, setidaknya ada 4 faktor yang membuat harga beras tak bisa turun, seperti biaya pekerja petani merupakan faktor utama pembentuk harga beras, kira-kira hampir 50% dari harga pokok produksi gabah. Kedua adalah faktor sewa lahan yang tinggi sebagai imbas dari lahan pertanian di RI yang makin sedikit, setelah dialihkan menjadi perumahan hingga infrastruktur. Lalu yang faktor yang ketiga adalah pupuk. Dan terakhir faktor benih.


Dirut Perum Bulog ini memperkirakan, biaya produksi petani saat ini sudah alami kenaikan lebih dari Rp 4.700/kg.


Bayu menyebutkan bahwa akibat faktor-faktor tersebut membuat harga beras sulit turun dan bertahan di harga yang tinggi.


"Kalau harga gabahnya secara natural perhitungan biaya sudah naik maka harga berasnya juga tidak akan bisa serendah sebelum terjadi perubahan-perubahan ini. Jadi berapa perhitungannya, saya tidak tahu, saya belum tahu berapa besar angka resminya. Otoritas yang akan menentukan apakah di Badan Pangan, atau di BPS," ujar Bayu. (suaracom)

 

×
Berita Terbaru Update