Notification

×

Iklan

Makna Idul Fitri Bagi Umat Muslim

Rabu, 10 April 2024 | 09:56 WIB Last Updated 2024-04-10T02:56:18Z



Medan (KliikNews) - Sebagai hari besar umat Islam, hari raya Idul Fitri sangat dinanti-nanti kehadirannya. Namun, jangan sampai kita tidak paham makna dari Idul Fitri yang sesungguhnya. Sebelum mengetahui makna dari Idul Fitri, kita harus tahu terlebih dahalu bagaimana cara umat Islam merayakan Idul Fitri.


Perayaan Idul Fitri berlangsung selama dua hingga tiga hari, di mana pada pagi hari di hari pertama Idul Fitri umat Islam melakukan sholat Ied. Di saat yang bersamaan, umat Islam akan saling mengucapkan selamat Idul Fitri dengan berjabat tangan dan pelukan sebagai simbol berbagi kebahagian dan saling memaafkan kesalahan. Tidak itu saja, di rumah-rumah juga akan disediakan hidangan makanan bagi anggota keluarga maupun tamu yang akan datang berkunjung.


Umat Islam pada hari Fitri melakukan tradisi saling bermaaf-maafan. Tradisi-tradisi ini akan bervariasi dari tiap-tiap negara. Di negara-negara dengan populasi Muslim yang besar, hari raya Idul Fitri menjadi hari libur nasional. Sekolah-sekolah dan perkantoran diliburkan sehingga pada hari raya umat Islam dapat berkumpul dengan keluarga, sanak saudara, teman-teman, dan tetangga.


Di Amerika Serikat dan Inggris, umat Islam dapat meminta cuti sekolah dan cuti kerja sehingga mereka dapat bepergian atau merayakan Idul Fitri bersama keluarga dan teman. Di negara-negara seperti Mesir dan Pakistan, umat Islam biasanya menghiasi rumah mereka dengan lentera, lampu kelap-kelip, atau bunga. Makanan khusus pun disajikan untuk menjamu teman, tetangga, maupun keluarga besar yang akan diundang berkumpul bersama.


Di tempat-tempat seperti Yordania, dengan populasi mayoritas Muslim, beberapa hari sebelum hari raya Idul Fitri tiba mereka akan berburu hadiah di mal-mal lokal dan pasar Ramadhan. Mereka akan bersiap untuk bertukar hadiah pada saat Idul Fitri. Di Turki dan di tempat-tempat yang pernah menjadi bagian dari kekaisaran Ottoman-Turki, seperti Bosnia dan Herzegovina, Albania, Azerbaijan dan Kaukasus, juga dikenal sebagai "Lesser Bayram".


Idul Fitri menandakan berakhirnya waktu puasa Ramadhan dan diartikan juga sebagai hari kemenangan. Makna spiritual yang terdapat di dalamnya, selain refleksi dan kegembiraan, Idul Fitri juga sebagai waktu untuk amal, yang dikenal sebagai Zakat al-Fitr. Idul Fitri dimaksudkan sebagai waktu sukacita dan penuh berkah bagi seluruh umat Muslim dan waktu untuk membagikan harta kekayaan seseorang kepada mereka yang tidak mampu agar turut berbahagia di hari raya.

 

Makna Lebaran

Makna lebaran dapat diketahui dari asal katanya. Lebaran memiliki lima padanan kata, yaitu lebar-an, luber-an, labur-an, lebur-an dan liburan.  

Pertama:  Lebar-an

Lebaran berasal dari kata “lebar” yang ditambahkan imbuhan –an. Leba’ berarti lapang. Maknanya, tentu agar di hari raya kita harus berlapang dada. Sifat lapang dada muncul untuk meminta dan sekaligus memberi maaf kepada sesama.

Kedua: Luber-an

Luber dalam KBBI memiliki arti melimpah, meluap. Dengan kata lain, melewati batas daripada batas yang ditentukan. Luber maafnya, luber rezekinya, dan luber pula pahalanya sehabis Ramadhan. Untuk itu, maka luber-an bertransformasi menjadi lebaran.

Ketiga: Labur-an

Lebaran diambil dari kata dalam Bahasa Jawa, yaitu laburan. Artinya, mengecat. Hal ini tak lepas dari kebiasaan dari mayoritas orang Indonesia. Menjelang datangnya Idul Fitri, semua kepala keluarga sibuk mengecat rumahnya agar tampak indah. Dari kebiasaan laburan menjelang Idul Fitri inilah, lebaran menjadi sebuah kata yang setara dengan makna Idul Fitri itu sendiri.

Keempat: Lebur-an

Kata “leburan” diambil dari Bahasa Jawa, yang berarti menyatukan. Artinya, selepas Ramadhan itu diharapkan kita mampu meleburkan diri kita pada sifat-sifat Tuhan. Caranya dengan ujian dan cobaan, dengan kesabaran dan ketenangan. Semangat perubahan itulah yang merubah leburan menjadi lebaran.

Kelima: Liburan

Lebaran merupakan plesetan dari liburan. Dalam kalender Nasional, Hari Raya Idul Fitri adalah tanggal merah, yang berarti hari libur. Karena alasan tersebut, maka liburan yang diucapkan berulang-ulang menjadi awal mula munculnya istilah lebaran.

 

Makna Idul Fitri

Tidak seperti makna kata “lebaran” yang dipengaruhi budaya, Idul Fitri memiliki makna yang berkaitan erat dengan tujuan yang akan dicapai dari kewajiban berpuasa. Tujuan berpuasa yaitu menjadi manusia yang bertaqwa. Idul fitri berasal dari dua kata “id” dan “al-fitri”. Id secara bahasa berasal dari kata “aada – ya’uudu”, yang artinya kembali. Hari raya disebut “id” karena hari raya terjadi secara berulang-ulang, dimeriahkan setiap tahun pada waktu yang sama.


Sedangkan kata “fitri” memiliki dua makna, yaitu suci dan berbuka. Suci berarti bersih dari segala dosa, kesalahan, kejelekan, dan keburukan. Sedangkan fitri yang berarti berbuka berdasarkan pada hadits Rasulullah SAW: ”Dari Anas bin Malik: Tak sekali pun Nabi Muhammad SAW. Pergi (untuk shalat) pada hari raya Idul Fitri tanpa makan beberapa kurma sebelumnya.”

 

Apa Perbedaan Idul Fitri dan Lebaran?

Setelah melaksanakan puasa Ramadhan selama satu bulan, umat muslim merayakan Idul Fitri. Di Indonesia sendiri, salah satu hari raya Islam ini disebut lebaran. Sebetulnya, tak ada perbedaan antara keduanya. Sebutan ini muncul karena budaya dan bahasa. Namun, hal tersebut justru membuat maknanya berbeda.


Memaknai Idul Fitri

Dari penjelasan makna Idul Fitri di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa Idul Fitri berarti kembalinya seseorang kepada keadaan suci atau keterbebasan dari segala dosa, kesalahan, kejelekan, dan keburukan sehingga berada dalam kesucian atau fitrah. 


Hari raya ini pun merupakan hari raya kemenangan dimana umat muslim merayakannya dengan kembali “buka puasa” atau makan. Itulah mengapa salah satu sunnah sebelum melaksanakan shalat Idul Fitri adalah makan atau minum walaupun sedikit. Hal ini untuk menunjukkan bahwa hari raya Idul Fitri 1 Syawal itu waktunya berbuka dan haram untuk berpuasa.


Penting bagi umat Muslim untuk memaknai Idul Fitri sungguh-sungguh. Bukan soal banyaknya makanan di hari raya ini, melainkan berapa banyak bantuan yang kita beri untuk mereka yang kekurangan.


Karena itu, Idul Fitri juga dapat dimaknai sebagai hari kemenangan di mana umat Muslim bahagia merayakannya dengan buka puasa atau makan. Hal ini juga yang membuat Idul Fitri termasuk dalam hari-hari yang dilarang untuk berpuasa. Selain menjadikan momen Idul Fitri sebagai hari kemenangan, hendaknya seorang Muslim memanfaatkannya untuk memperbaiki dan menyucikan diri dari dosa yang telah dilakukan.


Idul Fitri adalah waktu untuk memperbaiki, memaafkan dan merenung. Selamat merayakan hari yang Fitri. Mari jadikan momentum hari kemenangan ini untuk menjadi insan yang semakin baik dalam ketaatan. Minal Aidin Walfaidzin, mohon maaf lahir dan batin. (kumparan/republika/finansialku)

×
Berita Terbaru Update