Simalungun, Dolok Ilir (KLIIK.ID) - Untuk menjaga produktivitas di akhir tahun 2024 agar meraih capaian yang maksimal, PKS Dolok Ilir Regional 2 PTPN IV melakukan monitoring dan evaluasi serta memperbaharui struktur kerja dalam rangka pengawasan yang lebih intens.
Selain dari proses didalam Pengolahan Pabrik Kelapa sawit, yang paling menjadi prioritas utama yaitu proses penerimaan bahan baku. Hal tersebut merupakan upaya untuk menjaga agar tidak ada tudingan - tudingan penyimpangan akibat dari penyalahgunaan wewenang dari oknum - oknum tertentu di internal unit perusahaan.
Ratya A Sinulingga, Manager PKS didampingi Muhammad Arif Nasution sebagai Masinis Kepala serta Marhausertua Simangunsong sebagai Asisten QA juga rangkap sebagai Asisten Teknik, kepada awak media pada hari Kamis 19/12/2024 menyampaikan, yang paling rawan saat ini adalah di bagian stasiun penerimaan bahan baku, yang meliputi stasiun timbangan serta Loading Ramp.
“Secara digital hampir seluruh stasiun kerja di pabrik ini dilengkapi oleh Closed Circuit Television atau CCTV termasuk di stasiun penerimaan bahan baku, “ kata Ratya A. Sinulingga.
Selain itu untuk pengawasan di stasiun timbangan, secara menejeman kami telah melakukan pengawasan secara berkala oleh UPTD Badan Metrologi Legal Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Simalungun. Sedangkan dalam proses kerjanya setiap penerimaan ataupun pengeluaran bahan baku dan produksi oleh pihak - pihak ke 3 sudah didampingi oleh Asisten.
“Dua kali dalam satu tahun timbangan kita di terra ulang atau dikalibrasi yang disaksikan oleh instansi terkait," sedangkang untuk pengawasaan sehari harinya, baik penerimaan TBS Pihak ke 3 ataupun pengiriman CPO ini wajib di dampingi dan disaksikan oleh Asissten ungkap Manejer PKS Dolok Ilir.
Ratya A. Sinulingga juga menjelaskan evaluasi terkait hal tersebut juga dapat dilakukan dengan menghitung taksasi atau estimasi dari stock juga restan yang tersedia.
“Jika ada dugaan serta kecurigaan kita terhadap hal ini, kita akan evaluasi, bila perlu kita ganti operator itu, dan jika memang terbukti melakukan penyelewengan yang berdampak terhadap perusahaan, kita akan tindak seberat beratnya”, ucap Ratya A.Sinulingga menutup pembicaraan dengan awak media. (Frens)