Notification

×

Iklan

Kasus Oknum Polisi Ancam Tembak Karyawan Toko di Tebingtinggi Berujung Damai

Kamis, 19 Desember 2024 | 14:10 WIB Last Updated 2024-12-19T12:16:37Z
Oknum polisi yang mengancam menembak karyawan toko di Kota Tebingtinggi.
TEBINGTINGGI (Kliik.id) - 
Kasus oknum polisi yang viral karena mengancam menembak karyawan toko di Kota Tebingtinggi, Sumatera Utara, akhirnya berujung damai.

Informasi yang dirangkum Kliik.id, oknum polisi tersebut berinisial Bripka RS, bertugas di Polres Serdangbedagai (Sergai).

Peristiwa itu terjadi di toko elektronik 1001, Jalan Suprapto, Kota Tebingtinggi pada Senin (16/12/2024).

Setelah video kejadian ini viral, Bripka RS diperiksa Propam Polres Sergai. Kemudian, terjadilah perdamaian antara oknum polisi dan pemilik toko elektronik 1001 di Polres Tebingtinggi.

Dalam mediasi itu, kedua belah pihak sepakat untuk tidak memperpanjang masalah tersebut.

Kepada wartawan, pemilik toko elektronik 1001, Regen sempat menceritakan secara singkat aksi arogan oknum polisi tersebut. Awal dia tak tahu oknum yang datang bersama wanita dan anak kecil adalah anggota Polres Sergai.

"Sejak awal saya enggak tahu dia itu Polisi. Dia berbicara dengan karyawan saya ini. Karyawan saya ini anak yatim. Kasihan lah kalau diancam-ancam begitu," ujar Regen.

Sejak masalah tersebut, kata Regen, karyawannya tersebut tak berani pulang ke rumah karena takut masih ada ancaman.

"Dia ini sampai takut pulang," katanya.

Dalam proses perdamaian, Regen hadir bersama karyawan toko dan kepala lingkungan setempat. Mereka pun melakukan perdamaian secara tertutup di Ruangan Ops Polres Tebingtinggi.

Kasi Propam Polres Sergai, Iptu Frido Manik membenarkan adanya perdamaian antara kedua belah pihak.

"Iya sudah damai di Polres Tebingtinggi," ujar Frido Manik.

Terpisah, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan peristiwa itu hanya kesalahpahaman.

Menurut Hadi, oknum polisi itu tidak membawa senjata api (senpi) pada saat kejadian. Oknum itu disebut tidak memiliki senpi, karena tidak lulus tes psikologi.

"Itu kesalahpahaman, yang bersangkutan itu tidak bawa (senpi). Dia tidak punya senpi karena memang tidak lulus psikologi," ujar Hadi.

Sebelumnya, viral sebuah video yang menampilkan seorang pria berbadan tegap melakukan ancaman tembak kepada karyawan toko elektronik di Kota Tebingtinggi.

Usai videonya viral, Kasi Humas Polres Tebingtinggi, Iptu Mulyono memberikan klarifikasi.

Mulyono menjelaskan pria dalam video itu adalah oknum polisi yang bertugas di Polres Sergai. Oknum tersebut sudah dalam pemeriksaan dan pengawasan Propam Polres Sergai.

"Anggota tersebut saat ini sudah dalam pemeriksaan dan pengawasan oleh Propam Polres Serdang Bedagai, sehubungan personel polisi tersebut bertugas di Polres Serdang Bedagai," ujar Mulyono dalam video yang diterima Kliik.id, Rabu (18/12/2024).

Dalam video, tampak dia bersama seorang wanita dan anak kecil. Wanita di sebelahnya berpakaian baju dinas Aparatur Sipil Negara (ASN).

Mereka terlihat berada di sebuah toko elektronik untuk membeli lampu pohon natal. Tiba-tiba, pria itu mempertanyakan KTP milik karyawan toko. Hal itu membuat karyawan toko heran.

"Buat apa nanya KTP saya?" ujar karyawan.

"Kok marah-marah kau?" jawab si pria.

Kemudian, karyawan mengaku dirinya tidak senang karena pria tersebut terkesan melakukan intimidasi.

Lalu, pria itu terlihat marah dan melakukan ancaman. Dia menyebut akan menembak karyawan tersebut.

"Ku tembak kau," ucapnya.

Kemudian, pria lain diduga pemilik toko yang merekam kejadian tersebut langsung marah.

"Bapak bilang mau tembak siapa? Coba ulang sekali lagi," ujar perekam video.

"Situ bilang mau tembak siapa, coba ngomong lagi, siapa kau rupanya?," sambung perekam video.

Setelah itu, pria tegap berbaju hitam ini langsung meninggalkan toko sambil menggandeng anak dan wanita berpakaian ASN. (Red)
×
Berita Terbaru Update