DPD Repdem Sumatera Utara (Sumut) menggelar try out menghadapi Ujian Profesi Advokat (UPA). |
Selain latihan menyelesaikan soal-soal pilihan berganda dan essai, juga diisi dengan materi-materi singkat yang berkaitan dengan materi yang akan diujikan pada UPA nantinya.
"Mengisi rangkaian HUT PDI Perjuangan ke-52 dan HUT Repdem ke-20, kami membuka kelas latihan mengerjakan soal-soal UPA, dengan harapan agar calon-calon Advokat bisa lebih siap menghadapi ujian. Di samping itu, ada juga materi-materi menarik yang didiskusikan sehubungan dengan kondisi hukum dan peradilan di tahun 2024 hingga awal 2025 yang banyak menyita perhatian masyarakat," ujar Ketua DPD Repdem Sumut Martua Siadari kepada wartawan di kantor DPD PDIP Sumut, Jalan Jamin Ginting, Kota Medan, Sabtu (18/1/2025).
Beberapa organisasi Advokat ada yang sudah mulai melakukan persiapan untuk menggelar UPA, sehingga pembekalan menjadi hal yang cukup bermanfaat bagi para calon Advokat.
Calon advokat yang lulus setelah mengikuti kelas ini, diharapkan mampu menjadi advokat yang peka dan berani melawan ketidakadilan, serta kesewenang-wenangan.
Martua menyebut bagaimana aturan hukum bisa diubah untuk kepentingan orang tertentu, begitu juga bagaimana menjadikan institusi penegak hukum untuk membunuh suara-suara kritis yang bertujuan untuk memperjuangkan keadilan dan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi dan kelompok pada saat ini kerap dipertontonkan kepada masyarakat, menjadikan ganjalan ketidakbenaran ini harus diluruskan kembali.
"Terkait dengan itu, diskusi politik orang per orang dan antar kelompok harus dibangun agar Indonesia sebagai negara hukum, kembali pada khitohnya, menjadikan hukum sebagai panglima tertinggi di negeri ini," pungkasnya.
Pemateri yang dihadirkan dalam kegiatan ini juga merupakan Advokat-Advokat yang memiliki pengalaman dalam menangani perkara, baik perdata, pidana dan lainnya, seperti Alamsyah Hamdani, S.H, DR Jimmy Albertinus, Ali Piliang, S.H.,M.H dan M.Harizal, S.H, sehingga menjadikan kelas latihan ujian UPA, semakin menarik dan variatif karena diselingi dengan diskusi-diskusi menarik terkat kasus hukum kekinian yang terjadi di Indonesia.
Kelas pelatihan menghadapi ujian calon Advokat yang diselenggarakan secara gratis ini diselenggarakan sejak Jumat (17/1/2025) dan dibuka oleh Sekretaris DPD PDIP Sumut Sutarto yang juga merupakan Wakil Ketua DPRD Sumut, didampingi Wakil Sekretaris DPD PDIP Sumut Ahmad Bima Nusa.
Dalam pidato pembukaannya, Sutarto mengharapkan agar calon peserta yang ikut kelas pelatihan ini, bisa lulus dengan sempurna dan kelak menjadi Advokat handal, yang memperjuangkan keadilan dan hak-hak masyarakat.
"Banyak persoalan hukum yang menjadi perhatian masyarakat saat ini, bagaimana hukum kerap dijadikan sebagai senjata untuk kekuasaan, dan kita berharap kedepan tidak terjadi lagi sehingga di Indonesia, hukum benar-benar menjadi pengadil di negeri ini, bukan sebagai alat," ujar Sutarto.
Kegiatan ini diikuti oleh 40 peserta, baik yang sudah lulus, maupun akan melaksanakan Pendidikan Khusus Provesi Advokat (PKPA).
Kelas pelatihan hari terakhir, Sabtu (18/1/2025), ditutup oleh Wakil Ketua Bidang Hukum dan Advokasi DPD PDIP Sumut, Alamsyah Hamdani.
Alamsyah merupakan mantan Ketua LBH Medan dan pengacara senior yang telah banyak menangani perkara besar, namun tetap komitmen hingga saat ini menangani kasus-kasus prodeo.
Sebelum menutup kegiatan, Alamsyah mengatakan, untuk menjadi pengacara yang hebat harus memiliki kecakapan, nalar dan ppengetahuan yang cukup mumpuni, serta taat pada etika profesi.
"Melanggar etika profesi, akan menghancurkan karir Advokat itu sendiri, karena klien tidak akan lagi menaruh kepercayaan pada Advokat tersebut, bahkan instansi terkait juga tidak akan menaruh simpati pada Advokat yang terbukti melanggar etik," ucap Alamsyah. (Red)