Salah satu lokasi banjir di Kota Tebingtinggi, Sumatera Utara. |
Pantauan di lokasi, sedikitnya 4 kecamatan yang terendam banjir yakni Kecamatan Rambutan, Tebingtinggi Kota, Padang Hilir dan Bajenis.
Banjir terparah terdapat di Kelurahan Sri Padang, Bandar Utama dan Kelurahan Badak Bejuang. Ketinggian air banjir mencapai 50 hingga 80 sentimeter.
Salah seorang warga, Suryani mengatakan, banjir mulai menggenangi rumahnya mulai pukul 02.00 WIB dini hari tadi.
Namun, dirinya tidak mengungsi karena takut kehilangan barang-barangnya. Dia memilih tetap bertahan di rumahnya menunggu banjir surut.
"Banjir ini sudah setiap tahunnya datang menggenangi rumah warga," ujar Suryani.
Selain merendam pemukiman rumah warga, banjir juga merendam beberapa pasar tradisional dan jalan raya di Kota Tebingtinggi.
Akibatnya, aktivitas perdagangan dan lalu lintas menjadi terhambat.
Seorang pedagang ayam di Pasar Inpres, Igon mengaku, dirinya tetap berjualan meski lapak dagangannya tergenang banjir.
"Saya terpaksa tetap berjualan demi memenuhi kebutuhan pelanggan. Banjir ini membuat omset menurun," katanya.
Untuk diketahui, banjir yang melanda Kota Tebingtinggi ini merupakan banjir kiriman akibat tingginya curah hujan dari hulu Sungai Padang, tepatnya berada di Kabupaten Simalungun.
Banjir juga akibat dari pendangkalan Sungai Padang dan tidak berfungsinya sejumlah pintu air pengendali banjir. Hal ini mengakibatkan luapan air Sungai Padang masuk ke pemukiman warga. (Red)