![]() |
Wali Kota Tebingtinggi, Iman Irdian Saragih, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke RSUD Kumpulan Pane, Selasa (18/3/2025) pagi. |
Irdian meninjau beberapa ruangan rawat inap dan ruang poli yang ada di RSUD Kumpulan Pane.
Dia juga melihat kelayakan fasilitas sarana dan prasarana yang di rumah sakit milik Pemerintah Kota (Pemko) Tebingtinggi tersebut.
Dalam sidaknya ini, tidak tampak Direktur RSUD Kumpulan Pane Irwansyah ikut mendampingi Irdian. Infonya, Irwansyah belum masuk kantor saat sidak ini.
Yang mendampingi Irdian hanya Wakil Direktur (Wadir) Bidang Umum dan Keuangan Iqbal Abdillah, Wadir Bidang Pelayanan Ahmad Fauzan dan jajaran direksi lainnya.
Usai melakukan sidak, Irdian langsung memimpin apel siaga di halaman RSUD Kumpulan Pane bersama jajaran direksi, dokter, perawat, dan para tenaga medis.
Dalam apel tersebut, Irdian menekankan pentingnya pembenahan dan peningkatan pelayanan di rumah sakit tersebut.
"Saya mohon kerja sama dari seluruh dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya untuk bersama-sama membenahi RSUD Kumpulan Pane yang kita cintai ini. Mari kita hindari kebocoran, baik fisik, jam kerja, manajemen, maupun keuangan," ujarnya.
Irdian berharap, dengan pembenahan yang berkelanjutan, RSUD Kumpulan Pane dapat menjadi rujukan utama bagi fasilitas kesehatan tingkat pertama di Kota Tebingtinggi.
Dia menargetkan minimal 7 dari 9 puskesmas di Kota Tebingtinggi dapat merujuk pasien ke RSUD Kumpulan Pane.
"Tentu saja, fasilitas rumah sakit juga harus kita benahi," katanya.
Kondisi RSUD Kumpulan Pane
Berdasarkan catatan Kliik.id, RSUD Kumpulan Pane di Kota Tebingtinggi, Sumatera Utara, kondisinya sepi dan memprihatinkan.
RSUD Kumpulan Pane telah berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) terhitung sejak tahun 2010 berdasarkan SK Wali Kota Tebingtinggi Nomor: 900/832 Tahun 2010.
Banyak warga Kota Tebingtinggi mengeluhkan kwalitas pelayanan di rumah sakit ini. Mereka lebih memilih berobat ke rumah sakit swasta lain yang dinilai lebih baik.
Berdasarkan pantauan di lokasi, fasilitas sarana dan prasarana di rumah sakit milik Pemerintah Kota (Pemko) Tebingtinggi tersebut banyak yang rusak dan tidak terurus.
Bahkan, ada beberapa lantai di dekat ruang pasien kondisinya sempat mengalami becek dan berair.
Selain itu, plafon-plafon di ruang rawat inap banyak yang jebol dan rusak. Ada pula ruangan yang toiletnya rusak.
Kondisi ini akibat adanya jumlah utang RSUD Kumpulan Pane kepada pihak ketiga dan pegawai yang mencapai puluhan miliar rupiah.
Informasi yang dihimpun dari sumber, RSUD Kumpulan Pane mengalami kondisi buruk sejak tahun 2019.
Sejak tahun 2019 dan sudah beberapa kali berganti jabatan direktur, utang malah terus bertambah hingga saat ini mencapai diatas 20 miliar rupiah.
Keluhan Pegawai
Sejumlah pegawai di RSUD Kumpulan Pane sempat mengeluhkan pihak rumah sakit belum membayarkan jasa atau bonus dari pelayanan mereka.
Mereka menyebut jasa pelayanan mereka belum dibayarkan pihak rumah sakit selama satu tahun lebih yakni sejak awal tahun 2024.
Selain pegawai, pekerja rumah sakit lainnya seperti petugas jaga malam juga dikabarkan belum dibayar honornya.
Bukan hanya itu, kabarnya
rekanan atau pihak penyedia barang dan jasa di rumah sakit juga terkena dampak. Banyak utang rumah sakit ke rekanan bertumpuk dan belum terbayar.
"Bayangkan aja jasa belum terbayar 14 bulan. Tahun 2023 bayar sampai bulan 10, tahun 2024 belum sama sekali dibayar," ujar salah satu pegawai rumah sakit yang namanya tidak disebutkan, Selasa (18/2/2025) lalu.
Jasa yang dimaksud merupakan jasa atau persenan dari pelayanan pasien BPJS ataupun pasien umum. Kemudian, tunjangan pegawai juga banyak yang belum terbayarkan. (*)