Notification

×

Banyak Masalah RSUD Kumpulan Pane, DPRD Tebingtinggi Nilai Kinerja Direktur Buruk

Kamis, 10 April 2025 | 16:38 WIB Last Updated 2025-04-10T10:59:59Z
RDP Komisi I DPRD Tebingtinggi dengan RSUD Kumpulan Pane.
TEBINGTINGGI (Kliik.id)
Pengembangan rujukan puskesmas di Kota Tebingtinggi ke RSUD Kumpulan Pane turut dibahas pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi I DPRD Tebingtinggi dengan RSUD Kumpulan Pane, Kamis (10/4/2025).

Rayonisasi puskesmas yang selama ini hanya 4 puskesmas dikembangkan menjadi 9 puskesmas yang dirujuk ke RSUD Kumpulan Pane diyakini dapat membawa kemajuan rumah sakit.

Direktur RSUD Kumpulan Pane Irwansyah selama ini dinilai tidak peduli terhadap program-program untuk kemajuan tersebut.

"Kalau bisa menjadi 9 puskesmas rujukan, kami yakin penghasilan RSUD Kumpulan Pane bisa diatas Rp 4 miliar," ujar Ketua Komisi I DPRD Tebingtinggi Hiras Gumanti yang memimpin RDP tersebut.

Hiras juga menyinggung permasalahan lemahnya pelayanan dokter spesialis RSUD Kumpulan Pane. Termasuk fasilitas seperti banyaknya AC yang rusak.

"Pendapatan rumah sakit semakin berkurang karena fasilitas dan pelayanan nya kurang. Malah ruang ICU cuma punya 1 AC," katanya.

Sementara, Anggota Komisi I Erniwati, menyoroti fasilitas rumah sakit di bawah kepemimpinan Irwansyah. Dia juga menyebut adanya informasi dari pegawai RSUD Kumpulan Pane terkait ketentuan BPJS dalam pembatasan 2 kantong darah untuk pasien.

"Kami minta kebenaran informasi tersebut. Apakah benar pasien BPJS hanya boleh menerima 2 kantong darah," ucap Erniwati.

Hal ini dijawab oleh Kabid Pelayanan RSUD Kumpulan Pane, Lili Marliana. Dia mengaku pihaknya tidak membatasi kantong darah untuk pasien BPJS.

"Pasien BPJS boleh menerima berapa kantong darah pun, tidak ada batasnya. Itu mungkin kekeliruan dari anggota," kata Lili.

Erniwati turut mendukung rayonisasi 4 puskesmas menjadi 9 puskesmas dan mendorong RSUD Kumpulan Pane tetap menampung pasien BPJS yang emergensi.

"Harusnya pada saat hari libur, pasien itu tetap ditampung, jangan ditolak," katanya.

Wakil Direktur (Wadir) Pelayanan Ahmad Fauzan Sinambela memberikan penjelasan terkait pelayanan dokter spesialis yang lemah.

"Dokter spesialis mengatakan jaspel mereka tidak dibayar, jadi mereka keberatan dalam pelayanan. Jadi problemnya memang di kesejahteraan," ujar Fauzan.

Terkait fasilitas seperti AC dan lainnya banyak yang rusak, Fauzan mengatakan dirinya sudah sering membuat nota dinas permintaan ke Direktur dan Bagian Keuangan, namun kerap tidak terealisasi.

Kemudian, Direktur RSUD Kumpulan Pane Irwansyah mengakui perihal jaspel yang belum dibayarkan. Dia berdalih dirinya sudah memproses agar itu segera dilunaskan.

"Tapi kenapa itu tidak dilakukan? Kami melihat banyak kebijakan yang tidak dijalankan, bobot bapak sebagai direktur sepertinya tidak layak. Kalau yang dibutuhkan bagian pelayanan, harusnya bapak support itu," timpal Hiras yang menyimpulkan Irwansyah belum layak jadi direktur.

Lalu, Sekretaris Komisi I DPRD Tebingtinggi Indra Gunawan mempertanyakan kinerja Irwansyah terkait surat komitmen sejak dilantik tahun 2022 yang menyatakan siap menyelesaikan masalah dalam 2 tahun.

"Kami tau pada saat bapak dipilih jadi direktur, bapak ada meneken surat komitmen itu, sekarang sudah lewat 2 tahun, bagaimana itu pak?," ujar Indra.

"Pada saat itu saya tidak mengkroscek kondisi, saya kira peralatannya bagus. Rupanya banyak peralatan yang rusak," jawab Irwansyah.

Indra juga mempertanyakan mobil ambulance milik RSUD Kumpulan Pane sebanyak 7 unit namun tidak maksimal dipergunakan.

Irwansyah beralasan mobil ambulance itu kurang dipergunakan karena semua mobil sudah berusia diatas 10 tahun.

"Pernah kami usulkan pengadaan ambulance, namun belum terealisasi," jelasnya.

Senada, Christoph Munthe juga menyoroti kinerja buruk Irwansyah selaku Direktur RSUD Kumpulan Pane. Dia meminta Irwansyah agar serius dalam bekerja untuk masyarakat Tebingtinggi.

Selain itu, Komisi I DPRD Tebingtinggi juga menyinggung kerja dewan pengawas (dewas) yang kurang dalam fungsinya dalam mengawasi.

Kemudian, persoalan biaya perjalanan dinas Direktur RSUD Kumpulan Pane yang mencapai Rp 500 juta lebih dalam setahun juga dianggap anggaran yang menghamburkan uang negara.

Setelah RDP ini, Komisi I DPRD Tebingtinggi akan mengeluarkan surat rekomendasi kepada Wali Kota Tebingtinggi Iman Irdian Saragih. (Red)
×
Berita Terbaru Update